Mohon tunggu...
Attar Musharih
Attar Musharih Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Attar Musharih

Seorang pengamat bola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Buah Simalakama dan Standard Tinggi Barcelona

28 September 2019   12:56 Diperbarui: 30 September 2019   02:24 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Foxsportasia.com

Secara pembelian pemain, Barca bisa dibilang lebih baik dari 3 musim berturut-turut. Pembelian Junior Firpo dan Frenkie De Jong benar-benar mengisi kekosongan skuad apalagi mereka masih berusia muda dan memiliki talenta yang luarbiasa.

De Jong adalah tipikal gelandang yang mampu mengatur serangan bersama Ajax tampil luarbiasa dan membuat duet bersama Arthur Melo seakan memberi kenangan flashback kepada pasangan andalan publik Camp Nou yang tak tergantikan yakni Xavi dan Iniesta.

Valverde dianggap sebagai pelatih yesman dan tak punya jiwa berpikir melainkan hanya tunduk kepada presiden Bartomeu dinilai hanya menginginkan kejayaan instan tetapi tidak masuk akal. Pembelian seperti Arturo Vidal,Neto Murara dan peminjaman Boateng adalah lawan dari kata peremajaan skuad serta mengejar glori pada era yang akan datang serta bisa dibilang Valverde tak melirik talenta La-Masia sama sekali.

Striker identik nomor 9 dari La-Masia bernama Abel Ruiz justru dijadikan pemain sayap saat berseragam tim utama sedangkan talenta yang diboyong dari Bordeaux berkebangsaaan Brazil tak diberikan kepercayaan meskipun tampil cukup baik. 

Musim 2019-2020 Valverde kembali melakukan beberapa keputusan yang tak masuk akal seperti contohnya saat bertemu Dortmund di matchday pertama UCL, Valverde memasukkan Sergi Roberto yang berposisi sebagai bek kanan atau gelandang justru diplot sebagai Jordi Alba yang harus keluar karena mengalami cedera, pelatih ini tidak membawa sang back-up Firpo yang memiliki kecepatan dan rajing overlap. Valverde juga tak pernah memberikan kepercayaan kepada Carles Alena dan tidak memberitahukan alasan mengapa dia tidak dipanggil ke tim utama dalam pertandingan La-Liga.

Penampilan De Jong dibawah Eric Ten Haag saat masih berseragam Ajax juga dinilai lebih kreatif serta memiliki visi yang jelas namun saat bersama Barcelona, pemain muda asal Belanda ini hanya sekedar bermain dan tak bisa menciptakan visi fantastis.

Squad Barcelona musim ini menjadi tolak ukur kemampuan Valverde, apabila Barca harus berakhir 0 gelar musim ini berarti perkataan dunia tentang Valverde memang benar bahwa dia adalah pelatih miskin taktik, kendati sudah disediakan fasilitas yang memadahi serta berbagai anak muda luarbiasa dari akademi La-Masia tetapi pelatih ini seperti tidak punya akal atau taktik rencana bervariasi untuk Barca. 

Valverde juga dinilai kurang dalam memimpin tim Barcelona menghadapi laga tandang, terbukti rekor pertandingan tandang Blaugrana tergolong buruk karena senantiasa berakhir kandas serta bermain buruk ketika harus bertamu ke kandan lawan. Situasi Barcelona saat ini bagaikan buah simalakama khususnya bagi para pendukungnya.

Sektor pemain nomor 12 kini terbagi atas dua ada yang berharap Barcelona kembali menuju tren positif setidaknya kembali ke 4 besar klasemen Liga Spanyol namun ada juga yang berharap semakin terpuruk agar nasib Valverde segera dikeluarkan dan dipecat, agar keberlansungan Barcelona lebih baik untuk kedepannya karena dianggap, apabila, pelatih ini terus menerus menangani Barca maka klub ini tak akan lama jatuh ke jurang keterpurukan. Musim lalu hanya dianggap beruntung saja Blaugrana bisa mendapat satu gelar karena Real Madrid mengalami penurunan kualitas yang drastis. 

Barcelona memang dikenal memiliki standar tinggi jadi jawara UCL merupakan target mereka setiap musim dan cukup menyakitkan bagi para Cules harus menyaksikan dengan saksama rival terbesar mereka berhasil mengangkat trofi bergengsi yang diimpikan itu selama 3 kali berturut-turut kendati pertemuan Barca melawan Real Madrid selalu berakhir dominan dengan Blaugrana yang menjadi pemenang. Ini menimbulkan pertanyaan apa yang membuat Real Madrid menjadi jawara UCL 3 kali berturut-turut walaupun tak terlalu jor-joran membeli pemain. 

Zidane merupakan contoh pelatih jenius walaupun permainan Los-Galacticos mungkin tak akan bisa menyamai keindahan Tiki-taka ala Barcelona namun tetap saja kekompakan tim mereka yang tak pernah dirombak membuat seluruh tim kesulitan memecah kebuntuhan untuk mengalahkan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun