Mohon tunggu...
Daniel Yonathan Missa
Daniel Yonathan Missa Mohon Tunggu... Administrasi - Anak kampung

Saya anak kampung yang kampungan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengasihi Musuh, Keputusan Kita!

15 April 2015   21:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:03 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Salah satu kutipan Yesus yang begitu familiar di memori dan telinga para pengikutnya ialah yang tercatat dalam Matius 5:44,

Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”

Diawali dengan pernyataan penting, “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.”

Siapa pun yang pertama kali mendengar kata-kata yang tidak hanya inspiratif tetapi juga mencerahkan ini tentu akan bertanya: “koq mengasihi musuh? Bukankah membenci musuh merupakan sikap yang tepat untuk orang-orang yang juga membenci? Dan orang akan menganggapnya wajar!”

Umumnya memang demikian. Tetapi pesan dan perintah Yesus di atas dilatarbelakangi oleh pertimbangan tentang kesempatan untuk mendoakan musuh. Bagaimana mungkin seseorang bisa mendoakan orang lain yang memusuhinya bila ia sendiri membenci orang tersebut? Doa untuk orang lain sama dengan mengucapkan kata-kata berkat kepada orang lain. Mendoakan orang lain sama artinya dengan memintakan yang baik untuk orang tersebut. Jelas hal ini tidak mungkin terjadi bila ada kebencian. Yang terjadi dan sulit dipungkiri ialah sumpah serapah.

Jangan lupa! Mengasihi bukanlah semata-mata perasaan. Mengasihi juga berarti bahwa kita tidak menghukum orang yang melakukan kesalahan/memusuhi kita untuk memuaskan keinginan kita untuk balas dendam, tetapi untuk membuatnya menjadi seseorang yang lebih baik. Ya! Jika kita mengasihi musuh sama artinya dengan kita menghendaki dia berubah menjadi lebih baik dan tidak lagi berada pada posisi yang berlawanan dengan kita.

Harus diingat! Mengasihi itu keputusan. Tepat! Keputusan untuk tidak dikalahkan oleh hal-hal yang jahat dan orang yang berbuat jahat dengan melakukan perbuatan baik. Dengan demikian, setiap hari kita selalu diperhadapkan pada keputusan ini: mengasihi atau membenci/memusuhi orang yang memusuhi kita?

Sebaiknya kita tahu, kita diberi kesempatan untuk mengasihi musuh!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun