Mohon tunggu...
Atiyyatul Karimah
Atiyyatul Karimah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - BE YOUR SELF

Bismillahirrohmanirrohim Sukses Dunia Akhirat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kun Anta

23 April 2021   22:53 Diperbarui: 23 April 2021   23:45 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jadilah Diri Sendiri

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh sahabat reader berjumpa lagi bersama mimin Atiyyatul Karimah selaku creator dalam penulisan blog ini. Wahhh masih semangat semua kan temen-temen untuk menyimak dan mengikuti blog ini dari awal sampai akhir? Pasti semangat dong ya hehe oh iya untuk temen-temen yang muslim mimin pribadi mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa dan untuk temen-temn nonmus selamat menjalani hari-harinya tetap semangat untuk kalian semuanya. Untuk tema kali ini mimin akan menceritakan biografi dan kisah mimin dari awal sampai titik sekarang ini yang pastinya sudah melalui pahit manis dan suka dukanya kehidupan, okeee langsung saja simak sampai akhir ya teman-teman.

Sebelumnya mimin mau kenalan dulu lebih dalam nih biar lebih akrab wkwk mutualan sosmed juga boleh kok hehe ig: Tiyyaor_yn bisa follow kok pasti di follback dahh hehe, to the point aja ya kenalin nama lengkap aku Atiyyatul Karimah biasa dipanggi Tya lahir tanggal 23 Oktober 2002 tepat di desa Sumberdawesari kec.Grati kab.Pasuruan Jawa Timur yang berasal dari keluarga sederhana sekaligus tempat dimana mimin dibesarkan dengan kasih sayang yang besar dan tulus oleh dua malaikat tak bersayap yang sangat berharga serta dilengkapi oleh adik yang senantiasa menjadi teman dirumah sederhana itu.

Saya sekolah di TK, SD, dan SMA yang kebetulian satu daerah dengan tempat tinggal saya, tetapi waktu lulus dari SD saya ditempatkan di pondok pesantren yang dekat dengan sekolah oleh orang tua saya karena saudara-saudara juga sama mondok disana dan kebetulan juga ibu saya sendiri alumni dari pondok sana. 

Beberapa tahun kemudian berada di pondok dan waktu itu sudah duduk di bangku SMA masalah demi masalah mulai bermunculan, seperti adanya kasus yang menimpa saya sampai otrang tua dipanggil kepesantren kejadian itu yang membuat saya down dan ingin berhenti saja. 

Namun perjuangan saya di pondok itu tidak berhenti sampai disana saya tetap bertahan meskipun telah menjalani banyak takdziran atau hukuman karena saya sadar itu semua akibat kesalahan saya sendiri dan akhirnya saya juga yang harus tanggung jawab dan menanggung semuanya. 

Di SMA saya termasuk siswa jurusan IPS yang biasa-biasa saja dan beruntung karena menemukan teman-teman yang baik selama tiga tahun sekolah, teman-teman saya tadi berjumlah 7 anak karena sering bersama sampai-sampai membuat nama grup yaitu "twiivell squad" yang artinya kumpulan dari nama-nama mereka ( Tya, Wardah, Ila, Ima, Vemmy, Lina, Lail) memang yang namanya berteman tidak selalu baik dan pastinya ada pertengkaran juga tapi selama tiga tahun itu saya dan teman-teman tidak sampai bubar meskipun banyak pertengkaran dan endingnya tetap balik seperti semula. 

Memang benar kata orang-orang sedekat apapun kita dengan teman suatu saat nanti pasti tetap akan dipisahkan oleh masa depan, dan sampai saat ini mereka jarang sekali ada contact dan bisa dibilang sudah lost contact.

Dulu pada masa akhir-akhir di SMA ada pemeringkatan eligible untuk siswa yang lolos bisa melanjutkan untuk mendaftar SNMPTN , nah kebetulan saya lolos pemeringkatan itu padahal waktu itu tidak ada minatan sama sekali untuk melanjutkan ke perguruan tinggi namanya juga coba-coba yakan saya memilih prodi manajemen dan akuntasi di UM yang peminatnya sangat tinggi padahal sama sekali tidak suka ilmu ekonomi nilainya juga pas-pasan gegara selalu bolos mata pelajaran ekonomi,  pas di saat detik-detik pengumuman kelululusan SNMPTN ternyata saya belum beruntung dan disana bertuliskan untuk melanjutkan ke tes berikutnya yaitu SBMPTN. 

Ntah kenapa waktu melihat tulisan tidak lolos tadi membuat hati saya bergerak untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, alasan awal saya yaitu karena gengsi tidak lolos, dan yang kedua karena ingin menvcapai cita-cita, menjadi wanita yang berkarir dan berpendidikan serta membanggakan orang tua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun