Mohon tunggu...
Atikah Salsabila
Atikah Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa

alhamdulillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN 68 UNEJ Peningkatan dan Pengmbangan Usaha Kerupuk di Desa Kapongan

31 Agustus 2021   22:40 Diperbarui: 31 Agustus 2021   22:46 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabupaten Situbondo merupakan salah satu kabupaten yang berada disebelah utara dari Provinsi Jawa Timur, dengan pusat pemerintahan dan ibu kota kabupaten terletak di Kecamatan Situbondo. Kabupaten ini terletak di kawasan Tapal Kuda dan dikelilingi oleh perkebunan tebu, tembakau, hutan lindung Baluran dan lokasi usaha perikanan. Dengan letaknya yang strategis, di tengah jalur transportasi darat Jawa-Bali, membuat perekonomian kabupaten menjadi stabil. Kabupaten Situbondo terdiri dari 17 kecamatan, 4 kelurahan, dan 132 desa. Salah satu desanya yaitu Desa Kapongan, Kecamatan Kapongan yang merupakan salah satu daerah yang berada di timur dari Kabupaten Situbondo.

Kuliah Kerja Nyata atau yang disebut dengan KKN, merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu. Kuliah Kerja Nyata kali ini dilakukan secara individu oleh mahasiswa akibat dampak dari adanya pandemi COVID-19. KKN dilaksanakan di Kabupaten Situbondo tepatnya pada Desa Kapongan, Kecamatan Kapongan. Pandemi COVID-19 tersebar disebagian besar belahan dunia dan menyerang berbagai Negara, yang salah satunya juga menyerang Negara Indonesia yaitu sejak bulan Maret 2020. Akibat terjadinya pandemi ini, berbagai aktifitas yang melibatkan kontak fisik atau interaksi sosial secara langsung, dihentikan sementara oleh pemerintah untuk mengurangi penyebaran penyakit akibat terdampak COVID-19. Oleh karena itu salah satu aktivitas yang dihentikan yaitu,

Proses perekonomian yang turun secara drastis membuat kebanyakan masyarakat kehilangan pekerjaannya, sehingga para pelaku UMKM, pedagang lainnya penghasilannya berkurang dan banyak yang gulung tikar akibat tidak adanya pembeli. Kabupaten Situbondo terus mengalami peningkatan akan kasus pandemi yang banyak terjadi pada masyarakat yang masih belum mematuhi protokol kesehatan yakni dengan menggunakan masker dan mencuci tangan.

Kebijakan ini diharapkan menekan jumlah penyebaran atau meminimalisir penularan COVID-19 pada lingkungan masyarakat. Sistem media penjalan dengan menggunakan media social tentu saja sangat memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada. Angka kasus positif covid di Kabupaten Situbondo per tanggal 24 Agustus 2021 mencapai 7011 jiwa yang telah terkonfirmasi covid-19. Namun, dalam hal ini penggunaan teknologi yang kurang maksimal akan mempersulit maupun menghambat efektifitas dari pemasaran produk. 

Pada era digital seperti ini tentu saja pemasaran produk secara online sangat diperlukan agar produk dapat banyak dikenal masyarakat luas. Adanya e-commerce seperti sekarang ini mempermudah produsen untuk mempromosikan produknya. Terlebih pada masa pandemi covid-19 banyak masyarakat yang memilih untuk lebih memilih dirumah dan berbelanja melalui online tentunya hal ini akan sangat menguntungkan produsen itu sendiri. Akan tetapi yang menjadi permasalahan pada kasus ini ialah adanya produsen kerupuk yang seakan buta teknologi dan tidak tahu cara pemasaran online. Hal tersebut menyebabkan produksi kerupuk hanya akan dikenal oleh masyarakat sekitar saja atau dari mulut ke mulut.

Desa kapongan merupakan desa sasaran yang saya pilih sebagai desa dampingan KKN, karena desa Kapongan memiliki potensi yang besar dari sumber daya manusianya, hal ini dapat dilihat dari mayoritas mata pencarian masyarakat Kapongan adalah petani, tetapi terdapat beberapa mata pencarian yang digeluti oleh masyarakat kapongan yaitu perdagangan, serta industry pembuatan kerupuk tepung dan rengginang.

Selain itu, Desa Kapongan juga memiliki potensi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam bentuk usaha rumahan. Usaha rumahan yang ada di Desa Kapongan sendiri cukup banyak, salah satunya usaha rumahan kerupuk tepung milik ibu Suhani.

Beliau memproduksi kerupuk tepung sudah dari sudah cukup lama untuk membantu menunjang perekonomian keluarganya. Sistem pemasaran yang dilakukan oleh usaha kecil rumahan kerupuk tepung ini masih dilakukan secara offline, proses penjualannya juga masih manual dan sederhana dengan bahan dan alat yang ada. Sehingga dengan keterbatasan mulai dari proses produksi, penjemuran, pengemasan dan pemasaran digital masih belum efisien.

Adanya pandemi covid-19 berdampak pada salah satu usaha rumahan diantaranya kerupuk pattola yang ada di Desa Perante, yaitu dengan menurunnya jumlah penjualan dan bahan-bahan untuk proses produksinya semakin mahal sehingga menyebabkan tingkat pendapatan menjadi menurun.

Melihat dan meninjau dari setiap permasalahan yang ada, maka dari itu program KKN yang dianggap sesuai dan tepat sasaran pada program Peningkatan dan Inovasi Pengembangan Usaha Kerupuk. Tujuan dari program ini yaitu memberikan edukasi terkait inovasi pemasaran online guna menambah pemahaman mengenai pemasaran produk secara online dan memberikan inovasi tentang cara pengemasan yang baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun