Di era globalisasi ini, media sosial telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan para remaja. Media sosial merupakan platform digital yang memungkinkan seseorang untuk terhubung satu sama lain dan berinteraksi secara online. Media sosial ini seperti ruang pertemuan virtual tempat orang bisa mengobrol, berbagi informasi, dan berkreasi. Contoh platform media sosial seperti Instagram, Tiktok, Facebook, Twitter yang dapat menawarkan fitur-fitur menarik yang memungkinkan bagi para remaja untuk terhubung dengan teman, berbagi informasi dan mengekspresikan diri. Media sosial memiliki banyak sekali manfaat untuk kehidupan para remaja, seperti :
- Belajar dan Mengembangkan Diri: Media sosial menyediakan akses yang sangat luas dalam berbagi informasi dan edukasi. Para remaja dapat mempelajari hal-hal baru seperti dalam mengikuti komunitas belajar online, atau mengikuti kursus virtual sesuai dengan minat mereka.
- Kreativitas dan Ekspresi Diri: Media sosial menjadikan wadah yang tepat bagi para remaja untuk mengekspresikan kreativitas, bakat dan ide mereka. Mereka bisa membuat berbagai konten yang menarik seperti foto, video, tulisan atau karya seni lainnya dan memberikan kepada para pengguna yang lebih luas.
- Membangun Komunitas: Media sosial memungkinkan para remaja untuk terhubung dengan orang lain yang memiliki minat dan pengalaman yang sama. Mereka bisa bergabung dengan komunitas online yang sesuai, saling berdiskusi, berbagi pengalaman, dan saling mendukung satu sama lain. Komunitas ini bisa menjadikan sumber motivasi, inspirasi dan persahabatan bagi para remaja.
Penggunaan media sosial yang tidak bijak dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan mental remaja. Karena saat ini para remaja menggunakan media sosial untuk meredakan stres atau untuk melampiaskan sesuatu, mulai dari mengkritik sesuatu, melihat video lucu, dan lain-lain. Penggunaan media sosial secara berlebihan juga memberikan dampak buruk bagi penggunanya khususnya kesehatan mental. Salah satu penyebab penggunaan media sosial yaitu depresi yang berat.
Para remaja umumnya juga menjadikan media sosial sebagai pembanding diri dan orang lain, dan ini dapat merusak citra diri yang sehat. Banyaknya para remaja perempuan merasa penampilannya buruk saat melihat penampilan orang lain di media sosial. Adanya perbandingan inilah yang dapat memicu seseorang untuk mengalami depresi. Dikarenakan sudah ada yang mengemukakan bahwa aktivitas di media sosial yang berlebihan dapat mengakibatkan rasa kesepian dan depresi, karenanya remaja yang diharapkan bersikap bijak dalam penggunaannya
Namun perlu diingat bahwa media sosial merupakan alat yang bisa digunakan untuk kebaikan atau keburukan, tergantung pada bagaimana remaja menggunakannya. Bagaimana cara penggunaan media sosial dapat meningkatkan risiko kesehatan mental remaja? Faktanya media sosial remaja juga mengalami berbagai pengalaman buruk seperti menyebarkan rumor palsu, menerima gambar eksplisit yang tidak diminta, mendapatkan ancaman fisik yang di mana membuat kondisi mental remaja semakin buruk ketika para remaja menganggap bahwa hal-hal negatif tersebut merupakan hal yang lumrah dan "risiko" dari bermain di media sosial. Hal ini bukannya tidak mungkin untuk para remaja yang menjadi korban penganiayaan di online yang justru malah melakukan hal yang sama kepada orang lain.
      Oleh karena itu menggunakan media sosial dengan cara cerdas merupakan salah satu upaya untuk membentengi diri dari dampak negatif dalam konsumsi media sosial terhadap kesehatan mental. Salah satu cara paling efektif untuk mencegah dampak negatif dari penggunaan media sosial dimulai dari mendidik remaja tentang bahaya  yang akan diberikan oleh media sosial. Hal yang menjadi tantangan terbesar untuk orang tua zaman sekarang adalah untuk memastikan anak-anak remaja menggunakan media sosial secara positif seperti menjelaskan berbagai manfaat dan risikonya.
