Mohon tunggu...
athiya zahidah
athiya zahidah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Tugas PKMF

4 Juni 2015   14:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:21 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ini Nasib MATA UANG KU, mana Nasib MATA UANG MU ?

            Ini mata uang negara ku yaitu bernama rupiah. Yang dulu nasibnya tidak semalang ini. Dahulu nilai rupiah ku tidak separah dan selemah saat ini dan masih diperhitungan oleh mata uang negara lain. Dalam perdagangan internasional, kurs mata uang dapat dimaknai sebagai perbandingan nilai antar mata uang. Setiap masing-masing negara pun menginginkan nilai tukar mata uangnya stabil terhadap mata uang negara lain, termasuk Indonesia ku ini. Namun menguat dan melemahnya kondisi nilai tukar mata uang ditentukan oleh beberapa hal, yaitu kondisi dan kebijakan ekonomi di dalam negeri, selain itu kondisi perekonomian negara lain yang menjadi mitra dagang, serta kondidi non ekonomi seperti keamanan dan kondisi politik. Nilai kurs mata uang dipengaruhi olehpenawaran dan permintaan. Oleh karena itu, dalam ruang lingkup nilai kurs mata uang dikenal dengan apresisasi dan depresiasi. Apresiasi adalah menguatnya nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain yang ditentukan oleh mekanisme pasar, sedangkan depresiasi adalah melemahnya nilai mata uang terhadap mata uang negara lain yang ditentukan oleh mekanisme pasar.

            Saat ini kondisi mata uang ku semakin hari semakin menurun bergeraknya, hingga Rp 13.000 per dollar AS merupakan yang terendah sejak krisis moneter tahun 1998. Terdapat faktor eksternal  penyebab melemah dan menurunnya nilai mata uang ku rupiah terhadap dolar AS. Faktor eksternal yaitu diketahui bahwa perekonomian AS semakin hari semakin membaik, inflasi hanya -0,1% dan kondisi inflasi dibawah 2% dikatakan baik di AS. Selain itu tingkat pengangguran di AS menurun drastis hingga sekarang 5,7% dan tingkat penjualan mobil di AS meningkat. Sering kali melemahnya nilai rupiah dianggap karena gejolak perekonomian internasional yang sedang tidak menentu. Padahal, kondisi perekonomian nasional turut mempunyai andil dalam pelemahan nilai rupiah ini.

            Akibatnya dari menurun dan melemahnya mata uang rupiah terhadap dollar AS mulai dirasakan oleh masyarakat Indonesia khususnya bagi rakyat Indonesia yang masih berada dibawah garis kemiskinan yang kini semakin menjerit akibat melemahnya nilai mata uang rupiah yang semakin terus anjlok. Beberapa akibat dari menurunnya mata uang rupiah yaitu kenaikan harga barang-barang impor, ini terjadi karena sebagian besar perdagangan luar negeri Indonesia dijalankan oleh perantara mata uang AS, kenaikan harga ini bukan hanya objek konsumsi tetapi alat produksi juga. Untuk barang-barang konsumsi yang diproduksi di dalam negeri pun terkena akibatnya seperti pembuatan tahu dan tempe yang harganya akan semakin naik 20-25% karena bahan bakunya berupa kedelai impor. Selain itu, terdapat dampak positif dari melemahnya nilai mata uang rupiah terhadap dollar yaitu pada sektor industry pariwisata karena sebagian besar wisatawan asing semakin banyak yang berwisata dan orang Indonesia sebagian besar memilih pariwisata domestik.

            Solusi yang harus dilakukan pemerintah adalah, Pertama menegakkan UU No. 7/2011 tentang mata uang. UU ini dengan tegas menetapkan bahwa setiap transaksi harus dilakukan dengan mata uang rupiah. Kedua, mendongkrak ekspor. Denagn meningkatkan ekspor terutama industry manufaktur akan memberikan nilai tambah pada kegiatan ekspor.Peningkatan ekspor sangat penting untuk memperkuat nilai tukar rupiah, karena sangat sulit untuk menghentikan aktivitas impor di era perdagangan bebas saat ini. Memperkuat nilai tukar rupiah sangat penting karena ini salah satu kunci menjaga ketahanan ekonomi nasional.

 

Yuni Dwi Rahayu

Pendidikan Bahasa Jepang UNJ

Kelompk 7 PKMFBS 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun