Tapi tunggu dulu---pernyataan itu hanya akan benar jika kita tidak mulai memperhatikan hal-hal krusial yang akan dipaparkan berikut ini.
Di era digital yang terus berkembang, literasi seperti yang kita kenal secara tradisional telah mengalami transformasi besar. David Booth, dalam bukunya Reading Doesn't Matter Anymore, mengajak kita memikirkan ulang paradigma lama tentang literasi. Ia mempertanyakan cara pandang konvensional dan menawarkan pemahaman yang lebih luas serta inklusif tentang apa itu literasi di abad ke-21. Artikel ini akan membahas pokok-pokok pemikiran Booth, mulai dari perluasan makna literasi, integrasi beragam bahan bacaan, hingga pentingnya bercerita dalam dunia yang serba digital ini.
Literasi: Lebih dari Sekadar Membaca dan Menulis
Menurut Booth, literasi saat ini tidak bisa lagi hanya dimaknai sebagai kemampuan membaca dan menulis teks. Dunia telah berubah, dan begitu pula bentuk-bentuk teks yang kita konsumsi. Literasi kini mencakup literasi digital, literasi media, bahkan keterampilan berpikir kritis.
Dengan berbagai model teks dalam media cetak dan digital, orang dewasa perlu menjadi teladan bagi generasi muda---menunjukkan bahwa literasi bukan hanya tentang buku, tetapi juga tentang kemampuan memahami informasi dari berbagai sumber. Dengan pendekatan ini, anak-anak tak akan lagi merasa literasi adalah sesuatu yang kaku dan membosankan.
Booth mengatakan, "Budaya melek huruf masa depan tidak hanya ditentukan oleh fiksi atau non-fiksi---tetapi juga oleh surat kabar, majalah, televisi, komputer, jaringan, film, CD-ROM, hiperteks, email, dan bentuk-bentuk lain yang bahkan belum tercipta."
Merangkul Beragam Bentuk Bacaan
Salah satu gagasan penting dalam buku Booth adalah bahwa semua jenis bahan bacaan itu sah dan berharga. Komik, lagu, puisi, manual, majalah, bahkan papan petunjuk di tempat umum---semuanya bisa jadi pintu masuk menuju dunia literasi. Dengan memperluas jenis bacaan, kita membuka peluang lebih besar untuk menarik minat membaca dari kalangan yang lebih beragam.
Teknologi: Ancaman atau Sekutu?
Booth tidak menolak teknologi. Sebaliknya, ia mengajak kita merangkulnya sebagai bagian dari praktik literasi modern. Generasi sekarang adalah generasi yang plugged-in---terhubung dengan dunia digital hampir sepanjang waktu. Maka, tugas pendidik bukan lagi menghindari teknologi, tapi mengintegrasikannya secara cerdas dalam proses belajar.