Para pemimpin ini dapat menerapkan standar universal secara adil untuk menyelesaikan konflik etika dan menyeimbangkan kepentingan pribadi dengan kekhawatiran tentang orang lain dan kepentingan umum. Studi secara konsisten menemukan hubungan langsung antara tingkat pengembangan etika yang lebih tinggi dan perilaku yang lebih etis di tempat kerja. Ini termasuk melaporkan aktivitas tidak etis atau ilegal yang dikenal sebagai whistleblowing.
Jika pemimpin tidak dapat mengayomi dan melindungi, organisasi akan kehilangan nilai terbaiknya sehingga untuk mendapatkan loyalitas menjadi semakin sulit. Hal tersebut juga berdampak pada citra organisasi di mata masyarakat umum. Dan akhirnya, semua ini menarik perhatian pemimpin bahwa betapa besarnya tanggung jawab pada organisasi dan nilai-nilai moral yang harus diembannya dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan.