Mohon tunggu...
Ameera
Ameera Mohon Tunggu... siswi

suka menulis, bobo, baca, dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Lautan yang Menjerit Karena Sampah Plastik

13 Oktober 2025   13:48 Diperbarui: 13 Oktober 2025   13:50 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sampah plastik kini menjadi salah satu ancaman terbesar bagi kelestarian lingkungan. Setiap tahun, jutaan ton plastik berakhir di laut dan mencemari ekosistem yang seharusnya menjadi rumah bagi ribuan spesies. Plastik memang memudahkan kehidupan manusia karena sifatnya ringan, murah, dan tahan lama. Namun, di balik kepraktisan itu, plastik memiliki dampak jangka panjang yang berbahaya bagi alam dan kehidupan makhluk hidup di sekitarnya.

Masalah sampah plastik berawal dari kebiasaan manusia yang kurang peduli terhadap lingkungan. Penggunaan plastik sekali pakai seperti kantong belanja, sedotan, dan botol minum masih sangat tinggi. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah dan mendaur ulang sampah memperparah situasi ini. Data dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa Indonesia menjadi salah satu penyumbang sampah plastik ke laut terbesar di dunia.

Dampak dari penumpukan sampah plastik sangat merugikan. Hewan laut seperti ikan, penyu, dan burung sering kali menelan plastik karena mengira itu makanan. Akibatnya, banyak yang mati akibat keracunan atau tersumbat saluran pencernaannya. Selain itu, plastik yang terurai menjadi mikroplastik dapat masuk ke tubuh manusia melalui makanan laut. Di daratan, sampah plastik yang menumpuk menyumbat saluran air, menyebabkan banjir, dan mencemari tanah.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah nyata dari semua pihak. Pemerintah dapat membuat kebijakan yang membatasi penggunaan plastik sekali pakai, sementara masyarakat harus mulai beralih ke barang ramah lingkungan seperti tas kain, botol minum isi ulang, atau sedotan logam. Sekolah dan lembaga sosial juga bisa berperan dengan mengadakan kampanye edukasi dan kegiatan daur ulang.

Sampah plastik bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga masalah moral dan tanggung jawab manusia terhadap bumi. Setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan dan kelestarian alam. Mulailah dari hal kecil, seperti mengurangi penggunaan plastik dan membuang sampah pada tempatnya. Dengan langkah sederhana namun konsisten, kita bisa membantu bumi "bernapas" kembali dan menyelamatkan lautan dari jeritan plastik yang membahayakan kehidupan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun