Mohon tunggu...
atha rayyan
atha rayyan Mohon Tunggu... mahasiswa

main bola

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Mengukir Ilmu dengan Bahasa Bangsa

25 Juli 2025   15:59 Diperbarui: 25 Juli 2025   15:59 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bahasa Indonesia bukan sekadar alat komunikasi, tapi juga jembatan ilmu pengetahuan yang mencerminkan identitas bangsa. Di lingkungan perguruan tinggi, penggunaan Bahasa Indonesia dalam penulisan karya ilmiah menjadi bentuk nyata bahwa bangsa ini mampu berpikir kritis dan analitis dengan bahasa sendiri. Penguatan peran Bahasa Indonesia di ranah akademik penting agar generasi muda tidak hanya pintar, tapi juga memiliki kebanggaan terhadap jati dirinya.

Sayangnya, masih banyak yang menganggap bahwa karya ilmiah baru bernilai tinggi jika ditulis dalam bahasa asing. Padahal, penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar juga mampu menyampaikan ide-ide kompleks secara akademis. Bahasa Indonesia memiliki kekayaan struktur dan kosakata yang mampu menampung istilah ilmiah dengan padanan yang tepat. Artinya, Bahasa Indonesia memiliki potensi besar sebagai bahasa ilmiah, asalkan digunakan secara konsisten dan dikembangkan.

Mahasiswa sebagai bagian dari komunitas akademik memiliki peran penting dalam merawat bahasa nasional. Dengan membiasakan menulis makalah, skripsi, dan jurnal ilmiah dalam Bahasa Indonesia yang sesuai kaidah, mahasiswa ikut menjaga keberlanjutan bahasa ini dalam dunia keilmuan. Tak hanya itu, penggunaan bahasa yang tepat juga membantu menyampaikan gagasan dengan lebih jernih dan mudah dipahami.

Perguruan tinggi perlu mendorong penggunaan Bahasa Indonesia secara aktif dalam forum akademik, tanpa mengesampingkan kemampuan berbahasa asing. Keseimbangan antara keterbukaan global dan pelestarian identitas bangsa menjadi tantangan yang harus dihadapi. Melalui kebijakan bahasa, pelatihan penulisan ilmiah, dan penguatan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), kampus bisa menjadi pelopor literasi akademik berbahasa Indonesia.

Dengan menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama dalam karya ilmiah, kita tidak hanya mencerdaskan kehidupan bangsa, tapi juga menjaga warisan intelektual kita tetap berakar kuat pada kebudayaan sendiri. Bahasa Indonesia bukan sekadar alat, tapi bagian dari pembangunan karakter akademik yang mandiri, beridentitas, dan berdaya saing.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun