Mohon tunggu...
Athala Parlambang
Athala Parlambang Mohon Tunggu... Masinis - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti

Suka Journalisme Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Drama di Dalam Timnas "Hollywood"

24 November 2022   18:05 Diperbarui: 24 November 2022   18:15 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rabu, 23 November 2022, Jam 20.00 WIB, Khalifa International Stadium, Jepang berhasil bekuk  Jerman dengan Skor 2-1. Seperti kami ketahui, tim nasional Negeri Samurai diisi penuh dengan pemain-pemain yang bermain di BundesLiga. 

Tak hanya itu, namun Moriyasu pun mengikuti jejak Shin-Tae Yong dalam mengalahkan Jerman. Namun, bukan itulah masalah utama yang menyebabkan kejutan ini, namun drama-drama yang terjadi didalam tubuh Timnas Jerman, dan tubuh DFB secara keseluruhan. 

Sepakbola di Jerman semakin lama, semakin Politis, mulai dari drama Ban Kapten LGBT, Rasisme didalam tubuh DFB, dan ikut campur petinggi Bundestag didalam urusan Sepakbola. Sejak 2016, isu-isu di timnas Jerman tidak jauh berbeda.

Pada tahun 2016, Alexander Gauland, Politisi AfD menganggap zil dan Boateng tidak Patriotis karena tidak menyanyikan Lagu kebangsaan Jerman, Einigkeit und recht und Freiheit, namun drama tersebut belum begitu mempengaruhi performa Timnas Jerman karena Der Panzer , julukan akrab mereka masih berhasil menembus hingga Semifinal, dan bahkan pada tahun berikutnya menjuarai Piala Konfederasi.  

Drama tersebut semakin mencuak setelah zil mengakui bahwa adanya tindakan Rasisme didalam tubuh Sepakbola Jerman pada Piala Dunia 2018 yang digelar di Rusia. 

Hal tersebut pun ditanggapi oleh dua Petinggi Bayern Mnchen yang sekaligus juga merupakan Legenda Sepakbola Jerman, Uli Hoene dan Karl Heinz Rummenigge. Dikutip dari tz.de,  Pada Perhelatan Audi Tour 2018, Karl Heinz Rummenigge diserbu para wartawan, dan ditanyai mengenai 

sikap Uli Hoene terhadap zil. Rummenigge menanggapi:

"Saya selalu dekat dengan Uli Hoene, saya kira, bahwa beliau tidak pernah begitu terpukau dengan zil, dan sangat menjengkelkan beliau bahwa beliau dituding Rasis". Tutur Pria yang akrab dikenal sebagai "Der Bomber" tersebut. 

Perkara Mesut zil mengundurkan diri dari Tim Nasional Jerman pun ditanggapi secara langsung oleh Uli Hoene. Pada sebuah Wawancara, Uli Hoene berkata:

" Saya setuju dengan keputusan tersebut. Dari segi Olahraga, ini merupakan hal yang bagus bagi Tim Nasional Jerman, karena bagi saya zil sejak lama hanyalah seorang pesepakbola Alibi, yang tidak pernah membantu Tim Nasional Jerman. 

Oleh sebab itu, ia harus menanggungi konsekuensi-konsekuensinya. Dia berpura-pura dikarenakan perlakuan DFB yang beliau sebut "buruk", tetapi menurut saya beliau seharusnya mempertanyakan kepada dirinya, kapan saya terakhir kali memenangkan sebuah tackle? Sudah bertahun-tahun lamanya. Sejak Piala Dunia 2014 saya kira beliau hanyalah seorang Pengikut dimana para rekan-rekannya membawa beliau ke final Piala Dunia. 

Saya berbicara mengenai Performa Pak zil yang sudah bertahun-tahun lamanya berkurang.  " Tutur Pria yang sekarang sudah berusia 70 tahun tersebut. 

Mengenai isu bertemu dengan Erdogan, beliau bertutur:

"Beliau dapat mengumpat dibelakang kisah Erdogan tersebut". 

Bila 2016-2020 Permasalahannya merupakan rasisme, sekarang timnas Jerman mengalami Permasalahan yang berbeda, yakni LGBT dan HAM. Piala Dunia Qatar ini sudah menuai kontroversi sejak terpilihnya Qatar menjadi tuan rumah. Kontroversi terjadi karena terduga terdapat tindakan suap-menyuap pada Pemilihan tuan Rumah. Tidak hanya itu, namun tim-tim barat Juga mempermasalahkan Hak-hak LGBT. 

Negara-negara seperti Jerman, Denmark, Prancis, dan Inggris telah mempermasalahkan LGBT bahkan sebelum turnamen dihelai. Ini menuai dugaan bahwa Timnas Jerman terlalu berfokus kepada hak-hak LGBT.

Apabila kami berbicara dengan kacamata Politik maka jelas memang bahwa Pemerintah Jerman mendukung Hak-hak LGBT. Hal ini ditunjuk oleh sikap DFB pada Piala Dunia ini. Pemain-pemain seperti Manuel Neuer dan Joshua Kimmich bahkan sudah berkoar-koar mengenai isu dilarangnya penggunaan ban Kapten Pelangi sebelum Piala Dunia dimulai. 

Negara-negara seperti Jerman, Inggris, dan Denmark bahkan mengancam akan keluar dari FIFA apabila tidak boleh menggunakan ban Kapten LGBT. 

Athala Hassan Parlambang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun