Oleh : Atep Afia Hidayat - Disadari atau tidak, setiap individu dalam kehidupannya selalu membuat kondite tertentu. Baik atau buruk. Kondite yang baik menunjukkan bahwa cara hidup individu mematuhi aturan atau norma dalam kelompok atau masyarakat. Lantas, bagaimana dengan seorang pemberontak atau aggresor, apakah ia masih memiliki kondite yang baik ?Umpamanya seorang seperti Saddam Hussein, pemimpin warga Irak, yang era kekuasaanya berakhir tragis, bahkan nyawanya melayang karena hukuman mati. Apakah dikenal berkondite baik atau buruk ? Toh oleh sebagian masyarakat Irak dan Negara Arab lainnya dianggap sebagai pahlawan. Padahal oleh Amerika Serikat dan konco-konconya dipandang sebagai musuh yang harus dihabisi.
Begitu relatif konsep kondite itu. Begitu tak pasti antara yang baik dengan yang buruk. Sebagai contoh, dalam penilaian terhadap seorang pegawai, dalam kelom-kolom kondite terdapat poin-poin untuk kepemimpinan, kerjasama dan tanggung jawab. Sementara di sebelah kanannya terdapat nilai-nilai 90, 85, 8o, dan sebagainya. Lantas, kriteria apa yang dipergunakan untuk penilaian tersebut, bukanlah teramat subyektif. Jika sang atasan menyukai bawahannya, tentu saja nilainya rata-rata sangat baik. Kondite itupun ternyata begitu relatif, selalu berubah-ubah. Sangat tergantung pada situasi internal dan eksternal. Sangat dipengaruhi oleh pola interaksi antar individu dengan individu, atau individu dengan kelompok. Demikian pula dengan seorang seperti Saddam Husein, ia pernah mencaplok negara tetangganya Kuwait, ia mempropagandakan senjata kimianya, tetapi lantas ia terdesak dan segera mundur. Dunia internasional, terutama Amerika Serikat dengan presiden George Bush-nya memberi kunduite sebagai penjahat. Tetapi justru sebagian rakyat Irak dan beberapa Negara Arab lainya memberi kondite sebagai pahlawan. Lantas, dimana perbedaan antara kondite sebagai penjahat dan pahlawan. Begitu pula dengan para pejuang kita dimasa revolusi, mereka memperoleh kondite sebagai pahlawan dari bangsanya sendiri. Tetapi mendapat kondite sebagai pemberontak atau ekstrimis dari pihak penjajah. Dengan demikian, kondite itu berkaitan erat dengan cara pandang dan kepentingan pihak pemberi kondite. Jika sejalan dengan kepentingannya, maka kondite sudah jelas baik atau sangat baik. Sedangkan jika bersifat kontra atau tidak selaras dengan kepentingan, maka kondite itupun menjadi buruk. Tetapi dalam kehidupan setiap manusia terdapat jenis kondite yang bersifat mutlak dan tak bisa ditawar, yakni kondite yang diberikan oleh Sang Pencipta terhadap setiap amal dan perilaku setiap individu manusia. (Atep Afia, pengelola PantonaNews.com). Sumber Gambar: http://art-new-media.com/assets/illustrator/images/abcde7.jpg
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H