Kota Surabaya adalah kota besar dengan segala keistimewaan didalamnya. Di Kota Surabaya inilah saya lahir dan tumbuh dewasa. Dengan segala problematika yang ada rasanya sudah terbiasa bagi diriku berjalan ditengah problematika semua itu. Dan melihat kondisi seperti ini ingin rasanya aku menjadi pemimpin besar bagi Kota Surabaya ini. Tidak lain tujuannya adalah untuk mengatasi segala problematika yang bertahun-tahun terjadi di Kota ini.
Problematika di Kota Surabaya
- KemacetanÂ
- Kota Surabaya rasanya sudah sesak untuk bergerak utamanya saat menggunakan transportasi darat. Hal ini terjadi diwaktu tertentu, seperti pagi hari disaat masyarakat berangkat untuk bekerja, dan juga sore hari disaat masyarakat pulang dari bekerja. Tentu kemacetan ini bukan hanya terjadi karena lalu lalang transportasi masyarakat dalam Kota Surabaya saja. Melainkan juga Kota Surabaya ini menjadi lalu lalang masyarakat dari luar Kota Surabaya, yang dimana mereka bekerja di Kota Surabaya. Hal inilah yang penting untuk diatasi.
- Kenakalan Remaja dimalam hariÂ
- Kota Surabaya seringkali disebut kota yang memiliki suasana epik saat malam hari. Dimana dalam Kota Surabaya ini banyak terdapat lampu kota dengan pernak perniknya, dan juga terdapat banyak tempat nongkrong bagi remaja yang ada. Tetapi dibalik epiknya suasana itu Kota Surabaya menjadi ladang bagi remaja untuk mencari sensasi dengan cara yang anarki. Kenakalan remaja ini seringkali berbentuk tawuran atau para gerombolan gangster dan kejahatan lainnnya. Hal itu terjadi karena tidak adanya batasan jam malam di Kota Surabaya.
- Ketertinggalan daerah pinggiran kotaÂ
- Kota Surabaya sampai saat ini telah terjadi pembangunan besar-besaran, utamanya untuk menunjang tumbuhnya ekonomi Kota Surabaya. Tetapi didaerah pinggiran Kota Surabaya masih banyak masyarakat yang kurang merasakan tumbuhnya perekonomian. Hal ini terjadi karena kurangnya pembangunan pada sektor yang menunjang tumbuhnya ekonomi didaerah pinggiran.
Ketika saya menjadi pemimpin Kota Surabaya :
Ketika melihat begitu banyak problematika yang terjadi di Kota Surabaya saya menjadi pemimpin tentu akan membuat strategi untuk mengentas atau menyelesaikan problematika yang ada. Strategi itu bisa melalui  cara terjun langsung kelapangan atau bisa juga dengan membuat regulasi. Semua strategi itu menyesuaikan dengan problematika yang ada, melalui analisis atau dikaji terlabih dahulu kemudian pengimplementasian dilapangan.
- Mengatasi kemacetan
- Kemacetan di Kota Surabaya ini setelah saya amati dan analisis, bahwa kemacetan ini kebanyakan terjadi karena jumlah pekerja yang berasal dari luar kota begitu besar. Dimana pekerja dari luar Kota Surabaya ini menggunakan transportasi pribadi sehingga terjadilah kemacetan. Selain itu juga jumlah transportasi pekerja yang berasal dari dalam kota surabaya juga tidak kalah banyak. Oleh sebab itu saya sebagai pemimpin dalam 3,5 tahun pertama akan membuat program berupa transportasi umum yang diperuntukkan khusus bagi pekerja baik yang menjadi Pegawai Negeri Sipil atau PNS maupun pegawai swasta. Dimana transportasi bagi para pekerja ini nanti akan dibuatkan halte disetiap depan kelurahan jadi bisa lebih spesifik menkoordinir untuk mengangkut para pekerja menuju tempat kerja. Dan juga saya sebagai Wali Kota akan terus bersinergi dengan Kota tetangga, sehingga didalam Kota tetangga akan lebih besar untuk membuka lapangan usaha, dan para pekerja tidak jauh-jauh bekerja ke Kota Surabaya.
- Mengatasi kenakalan remaja dimalam hari
- Setelah saya amati dan analisis bahwa kenakalan remaja ini terjadi karena masih banyaknya tempat untuk memberikan peluang bagi para remaja berkumpul sampai tengah malam hari. Seperti tempat nongkrong warung kopi, cafe, tempat publik dan lain sebagainya. Saya sebagai Wali Kota Surabaya dalam 3,5 tahun kedua pada kepemimpinan saya akan membuat regulasi jam malam, bahwa untuk aktifitas remaja akan dibatasi sampai pukul 21.30 WIB selain remaja dipersilahkah dengan syarat perkumpulan itu bermanfaat dan tidak merugikan orang lain. Jika ada remaja yang melanggar maka akan diberi sanksi khusus berupa pembinaan oleh TNI dan BNN Kota Surabaya. Selain itu program saya sebagai Wali Kota untuk meminimalisir tawuran remaja, saya akan membuatkan arena olahraga BOXING atau beladiri, tempat ini diperuntukkan dan wajib bagi mereka yang suka tawuran. Dengan adanya tempat itu maka tawuran yang awalnya bisa membahayakan semua orang, maka dengan adanya arena BOXING dan TINJU akan membawa hobby tawuran menjadi olahraga secara gratis, dengan fasilitas lengkap.
- Mengatasi ketertinggalan daerah pinggiran Kota Surabaya
- Daerah pinggiran yang tertinggal dibanding daerah lain rasanya memang penting untuk mendapatkan hak yang setara dengan daerah maju lainnya. Saya sebagai Wali Kota pada 3 tahun ketiga melihat kondisi ini akan membuat program dengan membuka ruang berkumpul publik, yang dimana dengan adanya berkumpulnya publik itu akan mendorong para pelaku UMKM untuk memutar laju ekonomi. Dan menarik para investor untuk membuka usaha mereka didaerah pinggiran yang tertinggal, seperti cafe, dan lain sebagainya.
Itulah segala strategi yang bisa saya lakukan jika saya menjadi Wali Kota di 10 Tahun pertama kepemimpinan saya. Semuanya bisa bermimpi dan berharap, melalui tekad, sinergi, dan usaha yang kuat serta didorong oleh ridho Allah SWT insyaallah semua harapan itu akan tercapai dalam membangun Kota Surabaya tercinta ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI