Era global saat ini teknologi maju di bidang Informasi, Transformasi dan Manufaktur telah menimbulkan dampak yang sangat komplek bagi suatu perusahaan. Semakin majunya perkembangan zaman, perusahaan manufaktur dituntut untuk bisa beradaptasi agar tetap dapat bersaing secara global. Termasuk perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia, salah satunya harus mengikuti perkembangan teknologi serta menerapkan metode-metode yang tepat dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan. Karena, kelangsungan sebuah perusahaan di tentukan dengan strategi yaitu Strategi Pengurangan Harga, Peningkatan Produtivitas dan Peningkatan Kualitas.
Dalam industri manufaktur, pengendalian biaya merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga keberlanjutan dan keuntungan perusahaan. Perhitungan perusahaan dalam menetukan harga pokok juga harus lebih menarik dari perusahaan lain, sehingga dapat bersaing di pasar global. Globalisasi di bidang ekonomi menjadi semakin pesat dengan semakin luasnya pemanfaatan smart technology, dan ini mengakibatkan adanya pergeseran kekuasaan pasar. Kini, costumer atau konsumenlah yang menentukan produk apa yang mereka butuhkan. Keadaan ini yang menuntut perusahaan manufaktur dalam mengembangkan kemampuan dan menyesuaikan perubahan yang terjadi.
Disalah satu metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengalokasikan biaya secara efektif adalah Activity-Based Costing (ABC) atau Pembiayaan Berdasarkan Aktivitas dalam perhitungan biaya produksi yang dimana metode ini lahir untuk menjadi solusi yang baik atas metode tradisional yang masih banyak sekali kekurangannya.
ABC System lebih terfokus pada biaya produk yang bersumber dari proses selama produksi berlangsung untuk dapat memberikaan keakuratan perhitungan harga pokok produk. Dan informasi akuntansi dengan metode ABC System ini, mampu mencerminkan konsumsi sumber daya alam di berbagai aktivitas untuk menghasilkan produk secara akurat karena hal ini di dorong oleh persaingan global yang tajam dan memaksa perusahaan untuk Cost Effective. Dalam Metode ABC System ini tujuan nya adalah untuk Product Costing, fokusnya terhadap Biaya Overhead, dan teknologi yang di gunakan adalah Komputer Telekomunikasi.
Konsep Dasar Activity-Based Costing (ABC):
ABC adalah metode akuntansi yang mengidentifikasi, mengukur, dan mengalokasikan biaya berdasarkan aktivitas yang terlibat dalam proses produksi. Pendekatan ini menggantikan sistem alokasi biaya berdasarkan volume produksi dengan menghubungkan biaya langsung dan tidak langsung langsung ke aktivitas spesifik yang dilakukan dalam proses produksi.
Industri manufaktur menghadapi tantangan kompleks dalam mengelola biaya produksi, terutama karena peningkatan variasi produk dan perubahan dalam lingkungan bisnis. Metode tradisional, seperti metode biaya berdasarkan volume produksi, mungkin tidak lagi relevan dan dapat menghasilkan informasi yang tidak akurat. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan baru yang dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang biaya produk.
Contoh Implementasi ABC dalam Industri Manufaktur :
Menggunakan studi kasus yang relevan, artikel ini akan memberikan contoh nyata tentang bagaimana ABC dapat diterapkan dalam industri manufaktur. Ini akan menggambarkan langkah-langkah implementasi,
Langkah-langkah Implementasi ABC :
a. Identifikasi aktivitas: Identifikasi semua aktivitas yang terlibat dalam proses produksi, seperti pengaturan mesin, inspeksi, pengiriman, dan sebagainya.
b. Mengukur biaya aktivitas: Mengumpulkan data biaya terkait dengan setiap aktivitas yang diidentifikasi.
c. Alokasi biaya: Mengalokasikan biaya ke produk berdasarkan tingkat penggunaan setiap aktivitas oleh produk tersebut.
d. Analisis biaya produk: Menganalisis biaya produk dengan memperhatikan biaya langsung dan tidak langsung yang dihasilkan oleh aktivitas yang terkait.
Dengan menggunakan metode ABC System ini suatu perusahaan bisa mengurangi Distori harga yang di sebabkan oleh penentuan harga pokok yang di lakukan secara tradisional, sehingga harga poduk yang di keluarkan bisa akurat bukan asal-asalan lagi. Perusahaan yang memiliki tingkat diversitas tinggi ,tingkat persaingan yang tinggi dengan biaya pengukuran rendah dapat menerapkan ABC System ini, agar perusahaan mendapatkan laba yang tinggi pula. Meskipun begitu ABC System juga memiliki kekurangan yakni implementasi dan pengembangannya agak terbilang mahal, waktu yang di butuhkan biasanya lebih dari setahun sampai bisa berhasil dan belum termasuk biaya iklan, promosi dan riset serta laporannya tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku pada saat ini.
Keuntungan Penggunaan ABC dalam Industri Manufaktur :
a. Akurasi yang lebih tinggi: Dengan mengidentifikasi aktivitas secara spesifik, ABC dapat menghasilkan informasi biaya yang lebih akurat, terutama ketika perusahaan menghadapi produk dengan tingkat variasi yang tinggi.
b. Pengambilan keputusan yang lebih baik: Informasi biaya yang lebih tepat dari ABC membantu manajer membuat keputusan yang lebih baik dalam hal harga produk, pemilihan produk, dan alokasi sumber daya.
c. Identifikasi sumber pemborosan: ABC memungkinkan identifikasi aktivitas yang tidak bernilai tambah, yang membantu perusahaan mengidentifikasi dan mengurangi sumber pemborosan dalam proses produksi.
Walaupun begitu tetap ada manfaat yang besar yang akan di dapat oleh perusahaan dengan metode ABC system ini, karena metode ini sangat membantu dalam pengambilan keputusan di dalam perusahaan dan menghasilkan harga yang lebih baik sehingga dapat bersaing dengan produk sejenis lainnya. Analisis biaya manajemen bisa di perbaiki sehingga pihak manajeman bisa melakukan peningkatan kapasitas atas produk yang memiliki nilai jual rendah sehinga penawaran lebih kompetetif secara wajar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI