Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kata Mutiara dan Pesan Moral

24 Oktober 2020   11:47 Diperbarui: 3 Juni 2021   08:58 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kata Mutiara dan Pesan Moral. | pexels

Baca juga: Siratan Kata Mutiara Pendek, Inspirasi Hidup

Pada kunjungan menghadap tetua keluarga yang terhormat itu tercatat dalam ingatan sebuah nesehat, tampak ringan tetapi unik dan membuat orang perlu berfikir dua tiga kali untuk memahami: "Bangunlah dipagi hari dengan hati penuh cinta kasih dan masuki malam hari dengan hati penuh rasa sabar dan memaafkan. Jangan terbalik sebab kebalikannya hanya untuk bapak ibu yang masih punya tugas panggilannya." Nasehat itu disampaikan dengan nada canda serta mentertawakan kami yang tampak belum paham.

Dalam perjalanan pulang dari kujungan itu abang ipar mencoba memberikan komennya. Pamannya tadi melihat kehidupan kita seperti orang bepergian dipagi hari dan hari tua kita seperti memasuki malam hari. Sejak muda kita harus punya sikap penuh sikap cinta kasih. Sebab cinta kasih itu penyumbang energi dan motivasi hidup. 

Di sore hari memasuki malam, ibarat usia senja kita harus menghayati kesabaran dan suka memafkan orang. Setelah kata2 itu melepas keseriusannya dia bercanda: Dimalam hari suami isteri masih harus bercintaan. Paman itu menyindir adik kita yang tidak nikah sebagai pastur. Maka dia bicara tak jelas sambil terkekeh-kekeh.

Edukasi alami di zaman digital ini mungkinkah budaya tersirat diatas masih berjalan atau sudah berubah, ditambah lagi ada Covid-19 dengan protokol jaga jarak? Sudah takada istilah Liding dongeng, takada pesan nasehat menasehati dengan kunjungan silaturahmi. Dan Sekarang Ini era Kompasiana dengan karya tulis.

Tentang Nilai Kemanusiaan, humanisme-beriman, ajaran dan ujaran/pesan moral yang tersirat dalam beberapa kolom diksi diatas itu baru tentang pewarisan penyampaian antar generasi. Saya masih merasa perlu juga kritisi dan komentar. Banyak tulisan saya sudah di Kompasiana. 

Misalnya yang terkait dengan Kesabaran saya tidak setuju pendapat bahwa hanya relevan untuk hari tua. Pernah kutulis tanggal 23, bulan 03 tahun 2014, dengan Judul: "Ketika saya dinilai orang negative".(Catatan Harian). Dan juga sebelumnya tanggal 10 Oktober 2013 Membangun diri dengan 4R (bukan R4) pada edukasi. Kita perlu melihat hidup ini secara keseluruhan, baik dikala muda maupun pada saat lansia.Empat R itu maksudya : Rekreasi, Refleksi, Rekoleksi, Retret.

Memang bisa dibilang semua kata mutiara kata bijak itu semua sebenarnya bertemu berkumpul pada dua kata Menunggu dan Berharap.  Energi dan Motivasi yang disimpul pada kata Cinta kasih itu akan menghadapi keterbatasan dan proses, harus bertemu dengan Menunggu dan Berharap. Maka tidak terbatas bagi lansia, yang muda pun harus mengalaminya, Sebab hal yang paling berat sekaligus mentakjubkan adalah melepas kesadaran diri sebagai orang sempuna dan saat harus mulai menjadi diri sendiri senyatanya, apa adanya.

Saya bersaksi bahwa tidak selalu dipuaskan tetapi paham bagaimana Kompasiana berproses, mengolah kebijakan, mengubah sistem, sekarang dengan adanya juga sistem premium dan sebagainya. Sekarang memperingati 12 tahun semoga bisa selayaknya melepas kesadaran diri sebagai yang sempurna tetapi menjadi Kompsiana sebagaimana adanya.

Baca juga: Gus Mus dan Refleksi Sebuah Kata Mutiara

Dan itu pula saya harapkan untuk para Santri dan Pesantren yang resmi secara nasional dirayakan. Ucapan selamat saya haturkan. Sambil ikut mengharap sukses sebagai komunitas religius setia visi ukuwah watoniah dan cinta tanahair. Di samping itu ingin saya menegaskan bahwa semakin orang beriman semakin paham mana nilai keimanan mana nilai moral budaya bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun