Mohon tunggu...
Iwan balaoe
Iwan balaoe Mohon Tunggu... Wiraswasta - Orang biasa

Pemerhati yang perhatian banget

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gus Mus dan Refleksi Sebuah Kata Mutiara

7 November 2017   16:31 Diperbarui: 7 November 2017   16:37 3863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gus Mus itu terkenal akan kata2 sejuknya. kata  santri yang idolai-nya, Bahasa beliau adalah bahasa ulama yang sesuai karakter Nabi. 

sejuk, bukannya Ngamuk..
Merangkul, bukannya Memukul...
Mengajak, bukannya Membentak...
Memaafkan, bukannya Menghinakan...

Seorang gusmus dengan NU nya adalah panutan para santri. dan banser.  Siapa yang hina gusmus, maka akan berhadapan dengan bannser. Masih ingat  dengan seseorang yang katakan gus mus "NDASMU"...?

Orang itu di  bully, di perkusi dan wajib meminta maaf, apalagi mendapatkan ancaman  dari komisaris tempat dia bekerja. Warga Nu banyak yang bangga akan gusmus, Bagi  mereka gusmus adalah gambaran kyai2 NU yang selalu menyejukkan. 

"Bila ingin melihat karakter kyai2 NU, maka lihatlah gusmus....itulah karakter kyai NU"

Kalau bicara gusmus, memang maha sempurna. tanpa cela dan tanpa noda.  Kata-kata mutiaranya menjadi cermin bagi warga NU yang wajib di jalani  dan di ikuti. 

SAYANG....

Hari ini, seorang gusmus  mendadak bisu dan tuli atas kejadian di BANGIL. Sudah terlalu banyak  kejadian atas pengusiran, seorang gusmus tetap diam. Beliau seperti asik  pada dunianya sendiri, dunia yang penuh dengan kata2 puitis nan  menyejukkan. Gusmus seperti memakai head phone dan kacamata tidur saat  melihat kelakuan banser. Setelah semuanya terjadi, head phone yang  terpasang di telinga beliau lepas, kacamata tidur yang menutupi mata  agar tidak silau, beliau  tanggalkan. Beliau kembali asik  menulis hal  puitis nan indah seolah tidak PERNAH  terjadi apa-apa di sekelilingnya. 

 Kata-kata sejuk gusmus seperti hanya di tujukan pada orang lain kecuali  anggota sendiri. Ada syarat yang berlaku pada kata2 tersebut. Gusmus  bisa menembak seseorang dengan bahasa sejuk dan satire, namun beliau  seperti diam saat melihat keluarga sendiri berkhianat atas apa yang  beliau sampaikan. 

 "Mungkin Gusmus memang tidak tau...." kata seorang teman pada saya.

 Cuma senyum menjawab kata2 teman itu, setau saya gusmus adalah ulama  yang melek teknologi dan medsos. setiap hari dia bercuit di twitter,  setiap hari dia update di facebook, dan setiap hari juga dia menulis  keindahan MENGISI kolom di blog-nya, http://www.gusmus.net/

 Kalau beliau aktif di media sosial, mustahil beliau tidak tau kejadian hari ini. 

Saya kumpulkan kata-kata indah beliau yang termuat di blog gusmus.net , Kata2 indah yang menjadi cermin atas dirinya, diri kita dan anak asuhannya. Penasaran juga pada beliau, sebenernya, "kata2 mutiara ini  pernahkah beliau ucapkan di hadapan para banser..?" Kalau pernah, beliau berarti telah gagal menjadi pendidik. pendidik yang gagal adalah ketika  keluarganya sendiri berkelakuan yang tidak mencerminkan ajarannya. 

deskgram.org
deskgram.org
islamindonesia.id
islamindonesia.id
shandaagilliana.blogspot.com --repro
shandaagilliana.blogspot.com --repro

Ada Kisah seorang guru yang harus malu karena anaknya terlibat  pencurian, perkosaan dan juga kekerasan pada orang lain. Ibu guru ini  sering mendapatkan penghargaan atas keteladanan beliau dalam mengajar.  Siswanya sangat hormat pada sang guru, pejabat pun membungkuk di depan  beliau karena melihat  beliau menjadi inspirasi para  guru2 yang lain. 

 SAYANG,...

Kesuksesan sang guru dalam bidangnya, tidak di ikuti kesuksesan dalam  KELUARGA nya. 3 orang anaknya terlibat kriminal, suaminya selingkuh dan  suka mabuk2an. hanya meninggalkan 1 anak perempuan yang ada di rumahnya,  anak perempuan yang terganggu mentalnya karena tidak tahan melihat  keluarganya BERANTAKAN. 

Ayah yang tukang selingkuh...
kakak laki-laki yang suka dunia kriminal..
Dan seorang ibu yang terlalu asik pada dunia mengajarnya hingga lupa ada anaknya di rumah yang perlu dia bina.

 Sesaat si guru teladan ini tersadar, beliau menangis dan malu dengan  semua orang. Dia telah gagal membina keluarganya sendiri. Keasikannya  mengejar popularitas dalam mengajar, membuatnya lalai memberi ajaran  pada keluarganya sendiri. Buat apa penghargaan dan julukan teladan itu  kalau keluarga dia sendiri tidak terselamatkan...?

Sang guru yang malu..

Bagaimana dengan-mu Gus....? Apakah ada rasa malu di hatimu untuk hari  ini..? bila tidak, teruskanlah memutar kata indah dan sejuk itu..semoga dirimu bisa tersadar, seperti cerita sang guru itu.. 

imgrum.org/ @hamdan_ali26 --repro
imgrum.org/ @hamdan_ali26 --repro

Teman2 saya  paham, mengapa saya sering menyindir orang-orang yang suka menyebarkan  kata2 mutiara di WAG alumni. Karena saya bukan type orang yang  berpura-pura. Ketika kamu menyebarkan kata2 mutiara itu..maka kata2 itu  harus kamu lakukan dulu sebelum memberikannya pada orang lain. Kalau  kamu masih bajingan tapi berlagak bijak dengan broadcast kata2 mutiara  dalam grup...maka senyum sungging ini untukmu. 

 KARENA HIDUP, TAK SEINDAH COCOTE MARIO TEGUH.

 Bukan begitu Gus...?

 Salam...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun