Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Be Yourself"

25 Februari 2018   18:22 Diperbarui: 25 Februari 2018   18:28 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Memang rupanya banyak gaya orang yang menjadi dirinya sendiri , yaitu :

a. Orang yang sengaja menyamar untuk tugas sandi keamanan

b. Orang yang sedang beracting, bermain sandiwara berperan sesuai skenario

c. Orang yang sedang bingung, ketakutan, tertekan secara psikologis, kehilangan kepribadiannya sementara atau berkepanjangan

d. Orang yang menikmati sengaja untuk tujuan kejahatan tidak mempedulikan kepribadian kehormatan atau harga diri untuk kepentingan sesaat.

Bagi semua orang tersebut (a,b,c,d) diatas mungkin sekali mendapatkan target kepentingan yang dimaksud, namun kepentingan sesaat itu tentu tidak permanen dan berlaku hanya dalam perilaku yang terkait saat tertentu itu. Mungkin sekali mereka itu mengamankan kita menghibur kita dsb Ketika itu berhasil diciptakan kegembiraan oleh pelaku penghibur yang mungkin sebenarnya secara pribadi yang bersangkutan itu sedang menderita kesedihan.

Dalam kehidupan sehari hari sebenarnya boleh dikatakan semua orang sangat bisa terkena kondisi yang harus ada perpecahan fokus kehidupan karena kepentingan. Boleh dikatakan bahwa sepertinya hidup ini adalah panggung sandiwara dimana semua bertugas menjadi inteligen, atau semua semua itu pemegang peran sesuai dengan skenario diatas panggung.

Kehidupan sangat sering harus dilakukan dengan konflik batin, dimana bertemu pelbagai kepentingan. Dan kepentingan2 itu membuat pecahnya hidup batin seseorang. Pergumulan antar kepentingan , terpecahnya fokus itu membuat hidup batin juga dapat terpecah karena ketidak tertibnya berpegang pada aturan, jadwal dan keasyikan terhadap peran sementara yang mau diperpanjang seenaknya.

Menyadari situasi yang mungkin mengarah kepada pergumulan yang semakin seru, maka saat seperti itu dibutuhkan adanya "Dialog"

Dialog adalah percakapan intesip dari pihak-pihak yang strategis.untuk tercapainya keseimbangan dan meredanya konflik batin itu. Untuk itu ada dua pilihan cara :

Pertama, berdiskusi konsultasi dengan pakar/sumber masukan yg terpercaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun