Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Cinta

19 November 2017   08:27 Diperbarui: 19 November 2017   08:30 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mari mencoba berfikir tentang Cinta dalam kehidupan, Cinta yang sempurna, Cinta yang dialami oleh siapa saja. Siapa itu ? Oleh Aku. Aku penulis. Dan akuya pembaca. Pembaca saya ajak merasakan dan mengalami cinta itu segera diakhir penulisan ini.

Cinta dalam kehidupan. Untuk mudahnya mulai berfikir kita baca dahulu  bagaimana orang lain mengalami kehidupan dan cinta.

"Kerepotan itu bagian dari hidupmu, kalau kau tidak merepotkan orang yang mencintaimu, berarti kau tidak memberi kesempatan dia semakin mencintaimu." Demikian kata Dinah Shore, aktris Amerika (1916-1994)

"Persahabatan meningkatkan kegembiraan meringankan penderitaan dengan menggemakan kesukaan serta berbagi kesedihan". Demikian pula sudah diabad sebelum Masehi seorang bernama M.T.Cicero,senator Roma,(104-43SM) berpidato.

Dalam dunia budaya egoisme dan hedonisme sekarang ini tidak jarang mengatas namakan karya-sosial, kerjasama dan persahabatan, dimana layaknya ada cinta, tetapi untuk mengeruk keuntungan sendiri, orang menjual kemiskinan dan penyalah-gunaan persahabatan. Dan tetap juga gaung bersambut tetap ada orang yang tanpa melihat kerepotan sendiri membuka kocek untuk orang lain itu. Dalih dan dalilnya: kerepotan didunia menjadi beban bersama. Itu memang memberi kesempatan demikian kata pecinta yang berpikiran selalu positip. 

Sebab memang Paul Origin di Timur Tengah abad pertama Masehi sudah menulis surat juga, mengatakan : "Cinta itu sabar, murahhati, tidak cemburu, tidak megahkan diri, sopan dan tidak egois, tidak pemarah, tidak mendendam, adil dan jujur suka yang serba benar, berfikir positip tidak apriori.." (belajar dari I.Kor.13.4) Itukah perilaku cinta yang sempurna ? 

Sementara itu di Jawa ada pemeo yang sangat popular : "Witing Tresna Jalaran Merga Kulina", (Awal Cinta Sebab Karna Terbiasa). Iman Budi Santosa, penulis buku Kitab Nesehat Hidup Orang Jawa, di halaman 17, menulis bahwa "Cinta adalah urusan batin (kejiwaan) manusia dan sudah menjadi kodrat kemanusiaan itu sendiri. 

Jadi yang perlu dijaga adalah 'siapa mencintai siapa'. Hal iyu memang sangat strategis karena nasehat itu didalam konteks pergaulan sehari hari. "Terbiasa" atau teks aselinya "Kulina", berarti akrab dalam pergaulan kerja atau famili, sering terjadi komunikasi, pergaulan sehari hari. Cinta yang diawali, atau berangkat dari sana memang cinta manusiawi alami dari pengalaman sehari hari. Maka pertanyaannya penulis buku nasehat itu tepat sekali  :    "Siapa mencintai siapa".

Dalam dunia budaya teknologi modern ini "kulina" atau "terbiasa" itu medannya lebih luas lagi dan berdampak luas pula. Apabila penulis buku Nasehat Hidup Orang Jawa itu melihat cinta yang tumbuh dalam kancah keterbiasaan di pergaulan sehari hari itu masih dalam batas keterbukaan dalam keluarga atau dunia kerja yang nyata terbuka. Tetapi dalam "dunia maya" yang tercipta oleh teknologi masa kini terkuak adanya hubungan "cinta yang rumit".

Penulis ini sendiri memperhatikan hal itu baru pada tengah tahun 2016, beberapa peminta perkenalan di Facebook menulis di halaman profilenya dikatakan bahwa kurang lebih percintaannya  itu RUMIT. Menurut Google rumit adalah terjemahan dari kata : difficult, hard, complex, intricate. Bila dilanjutkan ditelusuri ditemukan artikel yang sudah jauh lebih dini dari tulisan ini : https://www.merdeka.com>gaya>5-tan..  17 mei 2013. 

Yang memaparkan lima bentuk hubungan cinta  rumit, yaitu hubungan cinta yang menurut tulisan itu akan membawa kepada kondisi rumit selanjutnya bila tidak segera ditegaskan dan diakhiri. Ditulis di sana lima ketegori hubungan pria wanita yang tidak didefinisikan jelas tetapi bisa dipahami sbb :

  • Hubungan tanpa status, antara pria wanita, yang jelas berkelanjutan saling menaruh respon positip, tanpa kejelasan tujuannya.
  • "Friends with benefit." Cinta dengan pamrih.
  • Hubungan cinta tanpa masa depan, karena halangan status yang sudah ada.
  • Hubungan pria wanita, kencan dan sering berbagi curhatan.  
  • Hubungan cinta yang putus sambung berulang kali, karena diam-diam menganut paham seks bebas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun