Mohon tunggu...
Astin Karen Titahena
Astin Karen Titahena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang mahasiswi jurusan Hubungan Internasional - Universitas Teknologi Yogyakarta. Membaca, menulis, serta bernyanyi telah menjadi hobi penulis sejak belia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seluruh Hutang Dilunasi: IMF Tak Bisa Intervensi Indonesia - Perspektif Liberalisme dan Neoliberalisme

25 Oktober 2023   01:28 Diperbarui: 25 Oktober 2023   01:31 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Baru-baru ini, Indonesia mengumumkan prestasi luar biasa, yaitu melunasi seluruh hutangnya kepada Dana Moneter Internasional (IMF). Keputusan ini telah menjadi sorotan dalam konteks kebijakan ekonomi Indonesia, dan kita dapat menganalisisnya dari perspektif liberalisme dan neoliberalisme untuk memahami dampak dan dampaknya.

A. Perspektif Liberalisme dalam Pelunasan Hutang

Dari perspektif liberalisme ekonomi, keputusan pemerintah Indonesia untuk melunasi hutangnya kepada IMF adalah contoh yang menunjukkan kemandirian ekonomi negara. Berikut adalah beberapa poin penting:

1. Kemandirian Ekonomi : Indonesia menunjukkan kemandirian dalam mengelola masalah keuangan negaranya. Hal ini sejalan dengan prinsip liberalisme yang menekankan pentingnya negara memiliki kontrol penuh terhadap urusan ekonominya tanpa campur tangan asing.

2. Kebebasan Keuangan : Pelunasan utang ini menghilangkan pengaruh IMF dalam kebijakan ekonomi Indonesia, memungkinkan negara untuk menentukan kebijakan fiskal dan moneter sesuai dengan kepentingan nasional.

B. Perspektif Neoliberalisme dalam Pelunasan Hutang

Dari sudut pandang neoliberalisme, pelunasan hutang kepada IMF dapat dianggap sebagai tindakan yang sesuai dengan prinsip-prinsip pasar bebas dan pengurangan campur tangan pemerintah. Berikut adalah beberapa poin penting:

1. Pengurangan Hutang : Pelunasan hutang memungkinkan pemerintah untuk mengurangi beban utangnya, yang pada gilirannya dapat menghasilkan lebih banyak ruang anggaran untuk program-program dalam negeri.

2. Peningkatan Kepercayaan Investor : Dengan penghapusan hutang kepada IMF, Indonesia dapat meningkatkan kepercayaan investor asing, yang dapat mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Namun perlu diingat bahwa perspektif liberalisme dan neoliberalisme tidak selalu mengambil kesejahteraan sosial dan dampak lingkungan dalam pertimbangan utama. Dalam beberapa kasus, fokus pada kebijakan ekonomi yang bebas dapat mengabaikan isu-isu sosial dan lingkungan yang penting.

Kesimpulannya, pelunasan hutang seluruh Indonesia kepada IMF adalah pencapaian signifikan yang mencerminkan kemandirian ekonomi dan kebijakan yang sesuai dengan prinsip-prinsip liberalisme dan neoliberalisme. Namun, penting untuk mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari kebijakan ini, serta memastikan bahwa manfaat ekonomi berdampak positif pada rakyat Indonesia secara keseluruhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun