Mohon tunggu...
Astin Karen Titahena
Astin Karen Titahena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang mahasiswi jurusan Hubungan Internasional - Universitas Teknologi Yogyakarta. Membaca, menulis, serta bernyanyi telah menjadi hobi penulis sejak belia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik Israel-Palestina di Bulan Oktober 2023: Tinjauan dari Perspektif Neorealisme, Realisme Defensif, dan Realisme Ofensif

17 Oktober 2023   15:16 Diperbarui: 17 Oktober 2023   15:30 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konflik Israel-Palestina telah menjadi isu yang kompleks dan berkelanjutan di kancah politik global. Untuk memahami dinamika konflik ini pada bulan Oktober 2023, kita perlu menerapkan tiga perspektif utama dari teori realisme yang dijabarkan sebagai berikut:

1. Neorealisme
Perspektif neorealisme menekankan peran sistem internasional dalam mempengaruhi perilaku negara. Dalam konteks ini, konflik Israel-Palestina dapat dilihat sebagai hasil dari persaingan kepentingan besar di Timur Tengah, seperti peran Amerika Serikat dan Rusia. Tensi terbaru mungkin mencerminkan upaya negara-negara besar untuk memperluas pengaruh mereka di wilayah tersebut.

2. Realisme Defensif
Dalam kerangka realisme defensif, negara-negara bertindak untuk melindungi keamanan dan pelestarian mereka. Israel mungkin melihat tindakannya sebagai upaya untuk menjaga keamanan nasionalnya, sementara Palestina berjuang untuk mencapai keadilan dan hak-hak dasar mereka. Dalam konteks ini, konflik tersebut dapat dimaknai sebagai wujud upaya negara-negara ini untuk mempertahankan eksistensi mereka.

3. Realisme Ofensif

Realisme ofensif menekankan ambisi dan keinginan negara untuk meningkatkan kekuatan dan pengaruh mereka. Dalam konflik Israel-Palestina, bisa jadi ada elemen upaya untuk mencapai tujuan strategis, seperti pengendalian sumber daya atau ekspansi  wilayah. Perspektif ini menggarisbawahi peran agresi dan rivalitas dalam konflik tersebut.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah konflik Israel-Palestina pada bulan Oktober 2023 tetap kompleks dan multifaset. Melalui perspektif neorealisme, realisme defensif, dan realisme ofensif, kita dapat melihat berbagai faktor yang mempengaruhi konflik ini, mulai dari dinamika sistem internasional hingga kepentingan pertahanan dan ambisi negara-negara yang terlibat. Memahami perspektif ini penting untuk menganalisis dan merencanakan upaya perdamaian di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun