Mohon tunggu...
Hasto Suprayogo
Hasto Suprayogo Mohon Tunggu... Konsultan - Hasto Suprayogo

Indonesian creative designer & digital marketing consultant | astayoga@gmail.com | http://www.hastosuprayogo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

"Study Less Study Smart", Belajar dari Prof Marty Lobdell

1 April 2017   10:17 Diperbarui: 4 April 2017   18:19 6291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah Anda merasa susah mempelajari satu hal? Atau mungkin anak, ponakan atau teman mengeluh tak cukup bisa paham suatu topik, atau pelajaran dan merasa gagal saat ujian?

Well, di titik tertentu hidup, hampir semua dari kita mengalaminya. Pertanyaannya adalah, adakah cara untuk bisa mengatasi hal-hal tersebut? Adakah metode efektif untuk bisa belajar lebih baik, memahami suatu hal lebih efektif, dan tentunya mendapatkan hasil, baik untuk ujian atau ingatan, lebih maksimal?

Saya temukan sebuah pembelajaran menarik dari Marty Lobdell, seorang profesor psikologi dari Pierce College di Washington, Amerika Serikat. Prof Marty menyebut konsepnya Study Less Study Smart, alias Belajar Lebih Sedikit Belajar Lebih Pintar. Anda bisa menonton beliau menjelaskan di Youtube, namun saya akan coba memaparkan ulang di tulisan ini.

Profesor Marty Lobdell memberikan beberapa pointer penting tentang bagaimana kita bisa mengefektifkan cara kita belajar. Ini berlaku untuk siapapun, tanpa memandang usia, atau hal apa yang kita pelajari. Pointer tersebut adalah:

Belajar Sebentar Lalu Istirahat Sejenak

Masih ingat jaman sekolah atau kuliah, saat akan ujian kebanyakan kita belajar semalam suntuk dengan harapan bisa mengerjakan soal-soal keesokan harinya dengan baik. Apa hasilnya? Hampir sebagian besar kita gagal atau tak mendapatkan hasi sesuai harapan.

Prof Marty menyebut hal ini karena otak manusia hanya efektif mempelajari sesuatu dan menyimpan informasi yang dipelajari tersebut dalam kisaran kurang lebih 30 menit. Jika diingat, ada benarnya bahwa kita paling bersemangat dan paling mampu mencerna apa yang kita baca atau pelajari di setengah jam pertama belajar. Selanjutnya, yang terjadi adalah, kita melamun, mengantuk, bosan atau teralih ke hal-hal lain di luar belajar.

Tapi apakah cukup hanya belajar 30 menit? Mungkin Anda bertanya demikian, apalagi kalau bahan yang harus kita pelajari jauh lebih banyak dari yang bisa dikaji dalam durasi setengah jam. Well, jangan khawatir, Prof Marty menyebut point kedua yang tak kalah penting, yaitu memberi jeda waktu istirahat barang sejenak, antara 5-10 menit, setelah belajar 30 menit.

Fungsinya untuk memberi otak kita waktu recharge, untuk rileks. Anda bisa mendengarkan musik, ngobrol dengan seseorang, atau cukup diam dan pejamkan mata. Setelah masa jeda tadi, kembalilah belajar selama 30 menit. Ulangi kedua hal tersebut, dan dijamin Anda akan mendapatkan hasil lebih baik dariapada belajar langsung selama berjam-jam tanpa henti.

Gunakan Ruang Khusus Belajar

Berapa banyak dari kita belajar, atau membaca buku di tempat tidur? Atau mungkin di ruang tamu, ruang makan atau bahkan di dalam mobil saat bepergian? Kemungkinan besar banyak, dan saya akui, saya salah satunya. Sayangnya, menurut Prof Marty, kebiasaan belajar di berbagai tempat yang bukan ruang khusus belajar ini, menjadi salah satu penyebab tidak efektifnya pembelajaran kita.

Fungsi sebuah ruang, menurut Prof Marty sangat penting menentukan konsentrasi dan seberapa besar potensi gangguan yang menerpa kita selama belajar. Bayangkan jika Anda belajar di tempat tidur, seberapa sering Anda akhirnya tertidur setelah hanya beberapa menit membaca? Atau, jika Anda mencoba belajar di ruang keluarga, seberapa sering Anda akhirnya justru lebih fokus menonton TV atau ngobrol.

Sangat penting untuk belajar di ruang belajar. Anda bisa menggunakan ruang belajar di rumah, atau manfaatkan perpustakaan. Karena, kedua tempat tersebut, secara fungsional memang dirancang untuk kepentingan belajar. Ketenangan, distraksi yang relatif minim, mendukung Anda untuk fokus.

Pahami Konsep Bukan Hanya Menghafal Fakta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun