Mohon tunggu...
Assrifatul Izzati
Assrifatul Izzati Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Akuntansi Sektor Publik Universitas Negeri Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Rute 4D: 4 Tahun Sekali. Cerita Mahasiswa UNJ.

8 Mei 2025   23:20 Diperbarui: 8 Mei 2025   23:21 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa UNJ Sedang Menunggu Transjakarta  (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Rawamangun adalah salah satu kawasan di Jakarta Timur yang dikenal sebagai lokasi Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Sebagai mahasiswa UNJ, saya sangat bergantung pada transjakarta yang menjadi penyelamat saya kalau mau berangkat dan pulang kampus. Salah satu rute andalan saya adalah rute 4D yang menghubungkan Pulo Gadung – Kuningan. Rute ini melewati banyak halte penting seperti Pramuka, Matraman, Manggarai, dan Kuningan. Dengan adanya halte-halte penting itu yang membuat pengalaman saya sebagai pengguna setia rute 4D harus uji kesabaran setiap hari.

Setiap pulang dari kampus, saya sering kali harus menunggu transjakarta rute 4D entah datangnya kapan. Kadang, saya harus menunggu hingga 15 menit bahkan lebih, apalagi kalau ketinggalan bus sebelumnya yang membuat saya harus semakin lama nunggunya. Udah nungguin lama yang datang ternyata rute 4 yang menghubungkan Pulo Gadung – Galunggung bahkan bisa sampe 2x berturut-turut. Sedangkan 4D nya? Entah dia ada dimana.

Pas 4D datang, semua orang langsung berebutan buat dapet tempat duduk. Kadang juga pas sampe halte Rawamangun pun gaada tempat duduk yang kosong, jadi terpaksa berdiri sambil pegang handgrip dan ngadepin guncangan jalan. Macetnya jalan akibat dari pembangunan LRT juga menjadi alasan kenapa 4D datengnya lama banget. Apalagi kalau berbarengan dengan pulangnya anak-anak Labschool membuat tambah macet.

Setiap sekitar jam 12 siang, 4D itu datengnya lama banget. Busnya dikit, penumpangnya udah numpuk di halte, panas menjadi paket komplit untuk menguji kesabaran saya dan mungkin mahasiswa UNJ juga. Seringnya nunggu lama, saya sampe berpikir kalau 4D itu datengnya 4 tahun sekali. Kalimat itu pas banget buat keadaan saya pas lagi nunggu 4D datang.

Suasana Halte Rawamangun Sekitar Jam 12 Siang (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Suasana Halte Rawamangun Sekitar Jam 12 Siang (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Hal yang menyedihkan adalah ketika teman saya sudah menaiki bus tujuannya yang lebih cepat datangnya dibanding dengan bus saya. Mereka terkadang mengabari di grup sudah sampai halte B, sedangkan saya masih menunggu bus 4D. Sambil menunggu, kegabutan pun muncul, saya bermain game Sudoku dan Block Puzzle, karena saya juga bingung harus ngapain lagi sambil nunggu 4D yang datangnya lama.

Walaupun saya harus menunggu rute 4D, saya tetap menggunakan transjakarta sebagai moda transportasi yang utama. Namun, ada beberapa hal yang menurut saya harus diperbaiki:

  • Waktu tunggu yang lebih konsisten. Penumpang perlu mendapatkan waktu yang jelas kapan bus akan datang. Informasi di halte tidak cukup akurat untuk memperkirakan berapa lama lagi bis akan datang. Terkadang diinformasikan “2 menit lagi”, tapi terlihat dari jauh bus tersebut belum muncul dan bisa datang 5 menit kemudian.
  • Adanya penambahan armada. Tidak perlu menunggu penambahan armada pada jam sibuk, nyatanya halte sering penuh bahkan diluar jam pulang kuliah yang tidak bisa diprediksi bahkan bisa ramai di jam berapa pun. Tetap harus ada penambahan armada agar tidak terjadi penumpukan penumpang yang menunggu di halte.
  • Pelacakan real-time bus yang akurat. Pihak transjakarta perlu memperbaiki sistem real-time agar informasi terkait lokasi bus bisa akurat dan dipercaya. Pada kenyatannya, ada perbedaan antara lokasi bus dengan yang ditampilkan di aplikasi. Di aplikasi bus terlihat sedang menuju ke halte Rawamangun, tetapi bus tidak datang-datang.

Transjakarta adalah moda transportasi public yang berpotensial untuk terus dikembangkan. Memang tidak mudah dalam mengatur seluruh armada, namun sebagai pengguna transjakarta saya berharap bisa mendapatkan kejelasan waktu dan pelacakan bus yang akurat.

Meskipun 4D sering membuat saya badmood, saya akan tetap memilih transjakarta sebagai moda transportasi utama. Tapi saya berharap layanan ini bisa terus berkembang menjadi lebih baik, agar mahasiswa maupun masyarakat umum bisa berangkat dan pulang dengan nyaman dan tanpa harus menunggu lama. Diharapkan, 4D bukan lagi “4 Tahun Sekali” tapi bisa jadi “4 Menit Sekali”.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun