Gas air mata sangat terkenal sebagai bahan yang selalu dipakai untuk membubarkan demonstrasi atau keramaian yang dianggap mengganggu keamanan, gas air mata adalah substansi atau bahan kimia yang dikenal sebagai CR (dibenzoxacepine) atau komponen kimia lain yang mirip.
Gas air mata jika sudah ditembakkan akanterhisap oleh sasaran dan jika sudah terhisap maka akan menyebabkan keluarnya air mata, rasa sakit pada mata,bersin, batuk, sesak nafas, keluar lendir dari hidung dan mulut. Bahkan timbul rasa panik, jika ingin menghindari gas air mata maka yang perlu dilakukan adalah;memakai masker dan kaca mata (Google) atau memakai kain penutup wajah yang dibasahi air.
Hindari gas air mata yang ada dengan memperhatikan arah angin, bergerakmenjauhi asap gas. Jika terkena gas air mata maka yang penting dilakukan adalah; jangan panik, cuci mulut dengan berkumur-kumur air bersih, jangan menelan air ludah, lubang hidung juga dicuci dan jangan menghisap lendir yang ada dalam rongga hidung tapi didorong keluar dengan udara dari dalam, mata dicuci dengan air, kalau sesak nafas pakailah obat pelega pernafasan yang sering dipakai oleh penderita asma.
Sangat menyayangkan terjadinya penembakan pendemo anti tambang di Bima NTB baru-baru ini, selama penanganan pendemo mengapa Polisi tidak menggunakan gas air mata saja pada kasus tersebut atau apakah sudah dipakai tetapi tidak diberitakan ? atau jangan-jangan tak ada dukungan logistik ? karena kalau polisi mau memakai gas air mata mereka harus memakai masker sebagai pengaman, kedua barang tersebut mungkin mahal dan tak tersedia di kabupaten ? mungkin persediaan gas air mata habis ??
