Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Celoteh..

12 Oktober 2020   22:12 Diperbarui: 12 Oktober 2020   22:23 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Entah apa yang ada dalam pikiran, ketika satu persatu lewat di depan mata. Apa ini yang di namakan iri. Tapi suatu kewajaran jika rasa itu mampir dipintasan cerita namun jangan pernah jadikan bumerang dalam kehidupan.

Jika malam ini , aku ingin bercerita tentang langkah yang semakin jauh dari celoteh manja. Langkahku dicumbui   matahari,  setiap tarikan nafas, berharap cumbuan ini menjadi bulir bulir yang penuh keberkahan

Tak aku hiraukan tatkala mereka mencemooh bercumbu dengan  matahari pada diri. Aku bukan mereka dan mereka bukanlah aku.

Bila sederhana ini menjadikan diri ini lebih banyak bersyukur akan aku pertahankan,walau sudut mata tajam menyayat perasaan.

Bila berada di ruang  AC tubuh bersisik, lebih baik membiarkan matahari  terus mencumbui diriku 

Baju yang dikenakan  tidak ada yang mahal cendrung baju hasil jahitan sendiri, tas atau sepatu tak lebih dari sekedar pelengkap harganya pun biasa saja yang terpenting nyaman dan masih dalam koridor Islam.

Aku tidak tahu khabar burung karena aku tidak ingin tahu, menyibukkan telinga,mata, kaki dan tangan dengan berisiknya mesin jahit. Terkadang pertanyaan sinis dan menusuk terlontar dari mulut mereka. Tak mengapa karena ini pilihan hidupku. Terpenting bagiku suami dan anak anak  adalah juri dan penilai untuk penampilan dan tingkah laku.

Ketika berada di permadani, aku merasa jengah , atau karena aku yang tidak terbiasa maklum orang desa. Namun ketika aku berada di bulir bulir keringat, bersatu tawa,saling berbagi, aku merasa diri bermanfaat. Di sini rona rona memerah, bersemi bak putri malu


Palembang 121020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun