Mohon tunggu...
Asmaul Husnah
Asmaul Husnah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

A college student by day, a K-pop fangirl by night.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Boikot Produk Pro-Israel: Tantangan Baru Manajemen Kinerja Bisnis di Era Digital yang Tidak Dapat Diabaikan

25 Januari 2024   18:09 Diperbarui: 25 Januari 2024   18:09 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
linggaupos.disway.id

Dalam beberapa waktu terakhir, dunia telah dihebohkan oleh aksi boikot produk pro-Israel. Aksi boikot ini dilakukan oleh konsumen global sebagai bentuk protes terhadap pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Israel di Palestina.

Aksi boikot produk pro-Israel merupakan tantangan baru bagi manajemen kinerja bisnis di era digital. Di era digital, konsumen memiliki akses yang luas terhadap informasi. Hal ini membuat konsumen lebih mudah untuk mengetahui informasi tentang pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Israel.

Dampak Boikot Produk Pro-Israel terhadap Kinerja Bisnis

Aksi boikot produk pro-Israel dapat berdampak negatif terhadap kinerja bisnis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, boikot produk pro-Israel dapat menyebabkan penurunan penjualan produk yang diboikot. Hal ini dapat disebabkan oleh berkurangnya permintaan konsumen terhadap produk tersebut. Secara tidak langsung, boikot produk pro-Israel juga dapat berdampak negatif terhadap kinerja bisnis lainnya. Misalnya, boikot produk pro-Israel dapat menyebabkan penurunan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan penjualan produk-produk lainnya dari perusahaan tersebut.

Berikut adalah beberapa dampak negatif boikot produk pro-Israel terhadap kinerja bisnis:

  • Penurunan penjualan
  • Penurunan kepercayaan konsumen
  • Peningkatan biaya operasional
  • Kerusakan reputasi

Strategi Bisnis Menghadapi Boikot Produk Pro-Israel

Bisnis perlu memahami dampak boikot produk pro-Israel terhadap kinerja bisnis dan mengembangkan strategi untuk menghadapinya. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan oleh bisnis untuk menghadapi boikot produk pro-Israel:

  • Komunikasi yang transparan dan terbuka dengan konsumen

Bisnis perlu menjelaskan bahwa produk-produk yang mereka jual tidak terkait dengan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Israel. Achmad (2023) menyatakan bahwa komunikasi yang transparan dan terbuka dengan konsumen dapat membantu bisnis untuk membangun kepercayaan konsumen dan mengurangi dampak negatif dari boikot produk pro-Israel.

  • Diversifikasi produk dan pasar

Azzam dan Al-Omar (2022) menemukan bahwa diversifikasi produk dan pasar dapat membantu bisnis untuk mengurangi risiko kerugian akibat boikot produk pro-Israel.

  • Membangun hubungan yang baik dengan konsumen

Fajar dan Irawan (2023) menyarankan bahwa bisnis perlu membangun hubungan yang baik dengan konsumen untuk meningkatkan loyalitas konsumen dan mengurangi risiko terjadinya boikot produk pro-Israel. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pelayanan yang berkualitas, harga yang kompetitif, dan produk yang inovatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun