Mohon tunggu...
Aslan Z
Aslan Z Mohon Tunggu... -

kata itu energi semesta

Selanjutnya

Tutup

Nature

Perlu Petugas Khusus (Bila Tertangkap Tangan, Jangan Beri Ampun)

14 Maret 2011   03:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:48 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="" align="aligncenter" width="468" caption="Pengelolaan sampah, tanggung jawab bersama"][/caption]

Lelaki muda, nampak ia karyawan berseragam, saya kurang paham ia berprofesi apa di bandar udara ini, sebuah wilayah penting di tanah air. Ia tak berbeda dari kebanyakan karyawan disitu, sibuk bekerja. Namun entah karena telah terbiasa atau tak sengaja, sehabis merokok, puntung rokok dilempar begitu saja ke lantai yang mengkilat, diinjak hingga lumat rata. Wah, luar biasa, saya heran sebab tepat di sebelah, sekitar tujuh meter dari tempatnya menginjak rokok, seorang petugas kebersihan tengah membersihkan lantai secara manual dengan pengepel lantai bertangkai kayu.

Kiranya peristiwa itu bukan kejadian langka, dimana saja anda berada, coba periksa, utamanya ditempat-tempat umum, di jalan, terminal dsb, tak sulit menjumpai hal serupa. Mulai puntung rokok, bekas minuman air mineral, plastik pembungkus dan macam-macam sampah dicecerkan begitu rupa tanpa rasa bersalah.

Itu di darat, tapi sesungguhnya tak beda jauh dengan di laut, saya beberapa kali mendapati, para penumpang di kapal pelni membuang kulit rokok, pembungkus biskuit dan aneka sampah plastik ke laut lepas, seakan laut adalah tong sampah raksasa warisan nenek moyang, yang sanggup menampung semua sampah. Padahal kemampuan alam (baca:laut) untuk ‘mencerna’ sampah spesial sejenis plastik butuh waktu panjang, berpuluh bahkan beratus-ratus tahun.

Tengoklah pula perilaku merokok penumpang di dalam ruangan kapal pelni yang ber-ac, sangat bertentangan dan menciderai kepentingan umum. Penumpang seperti ini mestinya ditegur keras, kalau perlu dicabut hak berlayarnya. Padahal dari pengeras suara, manajemen kapal berkali-kali mengeluarkan peringatan keras bahwa penumpang tidak diperbolehkan merokok di ruangan ber-ac. Bila ingin merokok, segeralah ke dek-dek atas yang langsung berhubungan dengan udara bebas. Tetapi tetap masih dilanggar, sambil kucing-kucingan, kalau ada petugas, rokok segera dimatikan, dan dinyalakan persis ketika petugas tak terlihat lagi.

Betapa sulit mendidik rakyat agar peduli kebersihan dan bersikap ramah lingkungan.

Usul koknkret: selain kampanye berkelanjutan dan pembuatan undang-undang, mungkin patut dibentuk segera unit khusus petugas hukum yang berkonsentrasi di bidang pelestarian lingkungan dan penjagaan kebersihan. Wujudnya bisa seperti unit polisi dan atau tentara, yang bertugas mengawasi pembuangan sampah di sembarang tempat, pengotoran air dan sebagainya. Kalau tertangkap tangan, jangan beri ampun...!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun