Diskusi Santun tentang PSSI Vs KPSI ala Askar 'The KPSI Slayer' dengan Mr.Sangresi Purba

DIBAWAH INI ADALAH TANGGAPAN SAYA ATAS TANGGAPAN DARI SAUDARA SANGRESI PURBA PADA TULISAN SAYA BERJUDUL " KPSI MEMANG SEKUMPULAN OKNUM-OKNUM GE ER (GEDE RASA)" http://olahraga.kompasiana.com/bola/2013/01/04/kpsi-memang-sekumpulan-oknum-oknum-ge-er-gede-rasa-yang-karena-merasa-dibutuhkan-memastikan-sepakbola-indonesia-hancur-saat-terbukti-mereka-tidak-dibutuhkan-522245.html TANGGAPAN SAUDARA SANGRESI PURBA CUKUP BAIK DAN SANTUN SERTA MENUNJUKKAN BAHWA SEBENARNYA BELIAU MENGERTI APA YANG TERJADI DALAM KISRUH INI, HANYA SAJA POSISINYA DAN KEBERPIHAKAN YANG TENTUNYA MASALAH EMOSI DAN SIMPATI KITA BISA BERBEDA KARENA TENTUNYA PUNYA PENGALAMAN EMOSIANAL BERBEDA APALAGI PEKERJAAN DAN BUDAYA SERTA ASAL USUL BISA BERPERAN BESAR DALAM PENENTUAN KEMANA SIMPATI KITA BERLABUH DALAM HAL INI SAYA MENGANGGAP SAUDARA SANGRESI MESKIPUN KRITIS PADA PSSI KPSI NAMUN AGAKNYA BELIAU SEPAKAT BAHWA KPSI JUGA BUKAN MENAWARKAN SOLUSI AKHIR DARI KISRUH INI MARI KITA SIMAK DISKUSI DUA ARAH ANTARA SAYA DAN SAUDARA SANGRESI : Askar, Askar. Itu kan kondisi di akhir tahun 2011 dan point-pont di surat AFC itu sudah dilaksanakan semua oleh Institusi PSSI. Klub2 SLI udah disanksi, pengurus pengprov udah disanksi. Setelah itu apa, kok persoalan PSSI masih tetap ngambang di mata FIFA, ancaman sanksi tetap keras dari FIFA. (Bahkan setelah adanya sidang Exco FIFA di Jepang Des 2012). Pengurus PSSI telah gagal menyatukan 452 anggota PSSI kembali di bawah kendali Kepengurusan sdr. Djohar cs. SAUDARA SANGRESI JELAS BAGAIMANA PSSI BISA MENYATUKAN KALAU KUBU BERSEBERANGAN BUKANNYA MAU MENGAKUI TELAH GAGAL DAN MALAH MENOLAK MENGIKUTI ATURAN SETELAH GAGAL DALAM UPAYA MENGKUDETA PSSI Setelah menyadari keadaan konflik di tubuh PSSI, bukankah FIFA setelah (sebelum Maret 2012) itu memberi arahan agar segala persoalan diselesaikan di forum Kongres paling lambat sebelum Maret 2012. Arahan FIFA itu tertuang di Surat FIFA di bulan Jan 2012 ketika menanggapi laporan hasil verifikasi oleh PSSI atas rencana KLB oleh anggota2 yang gabung di KPSI. Yang terjadi berikutnya malah terjadi dua kongres, KLB Ancol dan KT Palangkaraya . KLB melahirkan kepengurusan tandingan lengkap dengan perangkat organisasinya. BAGAIMANA BISA MENGAJAK KONGRES ORANG-ORANG YANG MENYATAKAN TIDAK MENGAKUI PSSI LAGI, KHUSUS UNTUK PENGPROV YA DIGANTI DENGAN CARETAKER KARENA MEMANG WEWENANG PSSI AGAR RODA ORGANISASI JALAN DAN OKNUM-OKNUM ITU JELAS HANYA MENURUTI KPSI, PADAHAL PSSI YANG SYAH DAN LEGAL HARUS JALAN SAMPAI STRUKTUR PENGPROV, SEHINGGA HARUS ORANG YANG MENGAKUI PSSI YANG BISA MENJADI PENGPROV. Hal inilah yang disesalkan semua pihak termasuk FIFA, kenapa Pengurus yang notabene resmi dan terdaftar di FIFA tidak dalam kapasitas mengedalikan keadaan. Ok, FIFA/AFC kasih waktu lagi, dengan menggiring kedua kubu ke MOU yang melahirkan JC, targetnya cuma satu adanya Kongres yang menyatukan. Enggak jalan juga dan berakhir dengan dua kongres lagi. FIFA kecewa lagi, di Tokyo enggak jadi keluar sanksi dengan kecewa FIFA kasih waktu lagi akhir maret 2013. Kekecewaan FIFA itu juga tercermin dari keluhan Bletter, binggung gua kok bisa ada dua induk sepakbola Indonesia masing memiliki liga dan organisasi. Maunya Bletter di Tokyo malah harusnya langsung sanksi bukan kasih waktu ke PSSI. Artinya kan udah keterlaluan. KETERLALUAN KARENA SANGAT ANEH PEMERINTAH INDONESIA (MENPORA) SUDAH DIBERI SURAT PEMBERITAHUAN BAHWA FIFA MENEGASKAN HANYA PSSI SATU-SATUNYA FEDERASI YANG SAH DAN MEMINTA PEMERINTAH MEMBANTU DENGAN MENEGAKKAN UU SISTEM KEOLAHRAGAAN SEHINGGA PSSI BISA MENEGAKKAN KEKUASAANNYA DALAM MENGENDALIKAN SEPAKBOLA INDONESIA, BUKAN MALAH MEMAKSA PSSI MENGAKOMODIR KEMAUAN KPSI YANG MELUCUTI SEBAGIAN WEWEANG PSSI. Dengan fakta itu konflik menjadi mengeras, karena Pengurus PSSI telah gagal menyelenggarakan kongres yang satu untuk menyatukandan mengendalikan liga. Dan nanti 30 Maret 2013 keadaan dijamin akan sama saja, alias sami mawon. Tidak akan ada menyatuan ato rekonsiliasi ato apalah namanya. YANG TIDAK MAU MEMATUHI MOU SIAPA MAS ? YANG MENOLAK DIATUR PSSI SESUAI AMANAT MOU ITU SIAPA MAS ? YANG MENOLAK DUKUNG TIMNAS DENGAN DALIH TIMNAS TIDAK LAGI DIBAWAH PSSI SIAPA MAS ? ARTINYA BUKAN PSSI YANG TIDAK MAU REKONSILIASI, KARENA KPSI MAUNYA REKONSILIASI TAPI PSSI DILUCUTI SEBAGIAN WEWENANGNYA, SEBAGAI FEDERASI YANG SYAH TIDAK BISA MELEPASKAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DAN BERPOTENSI MELANGGAR STATUTA Soal putusan CAS Gugatan yang dilayangkan anggota PSSI yg bergabung di KPSI ke CAS adalah adanya putusan sela oleh CAS bahwa KT Palangkaraya itu ilegal karena telah adanya KLB oleh 2/3 anggota syah PSSI di Ancol. Atas gugatan itu CAS memutuskan tidak bisa menyidangkan perkara gugatan itu karena diluar yurisdiksi CAS. Asal bung Askar tahu yang bisa disidangkan di CAS hanya perkara dispute international (international affair) bukan sengketa dalam negeri anggota FIFA.Jadi adalah ngawur kalo dibilang bahwa CAS telah menyatakan tidak menemukan pelanggaran statuta. CAS tidak pernah melakukan apa2 atas keabsyahan KLB maupun KT Palangkaraya waktu itu. BERARTI ANDA MEMBENARKAN PENDAPAT SAYA BAHWA CAS TIDAK MEMBENARKAN PENGADUAN KPSI PADA PSSI KARENA MEMANG TIDAK BEGITU ATURAN SESUAI STATUTA FIFA, EXCO PSSI SUDAH MENERUSKAN KEMAUAN KPSI MELALUI  VERIFIKASI ATAS DAFTAR YANG MENGAJUKAN KLB NAMUN TERNYATA TIDAK MEMENUHI SYARAT, LAGIPULA TIDAK ADA PELANGGARAN STATUTA OLEH PSSI YANG BISA MENJADI PEMBENARAN ATAS PERMOHONAN KLB OLEH SEBAGIAN ANGGOTA PSSI Begitu juga tidak ada verifikasi oleh FIFA apakah KLB Ancol itu syah ato tidak. Dalam suratnya FIFA menyatakan FIFA tidak bisa berpendapat atas hasil verifikasi pengurus PSSI atas rencana KLB dan dengan sangat menyarankan agar sgala sesuatu diselesaikan di forum kongres. Jadi jelas sekali pernyataan penulis sama sekali tidak berdasar. Penulis selalu memuaskan diri sendiri untuk mencari pembenaran bagi kubu yang dibelanya dengan mengabaikan fakta hukum secara objektif. Untuk apa ??? Pemahaman seperti penulis itulah barangkali yg menjadi sikap dasar Pak Djohar cs, makanya persoalan di tubuh PSSI sampai sekarang enggak kelar2. Betapapun rumitnya keadaan termasuk sikap nggak mau ngerti KPSI, tanggung jawab ada di pundak pengurus PSSI terpilih secara sempurna di Kongres Solo. Sikap FIFA itu akan selalu konsisten enggak bisa terlibat ke dalam sengketa internal anggotanya, oleh karena itu dalam situasi konflik internal itu maka sementara ini FIFA berpegangan pada kepengurusan hasil Kongres Solo. Itulah maksimal yang bisa diambil sikap oleh FIFA. Ini pedangan gua sejak awal dan terbukti hingga sekarang. Solusi hanya satu yaitu adanya Kongres yang Menyatukan. ANDA JANGAN MENCOBA MEMELINTIR ISI SURAT FIFA TENTANG VERIFIKASI PERMOHONAN KLB OLEH KPSI KARENA ADA DUA HAL PENTING DALAM SURAT FIFA YANG PERLU  di GARIS BAWAHI: 1.We wish to advise that given the information submitted by you, FIFA and AFC are not in a position to comment on the validity of the request. Dalam kalimat diatas, apabila diterjemahkan secarakontextual berarti "Kami ingin tegaskan bahwa dengan informasi yang anda berikan, FIFA dan AFC tak lagi memiliki kewenangan untuk menyuarakan keabsahan permohonan dimaksud. (To be In position to = berwenang untuk, i.e.To be in position to make a decission = berwenang untuk mengambil keputusan) Ini berarti bahwa FIFA dan AFC mengamini keputusan PSSI untuk menolak kongres luar biasa berdasarkan hasil verifikasi. 2 ...FIFA and AFC strongly recommend that PSSI convene as soon as possible an ordinary Congress to ensure compliance with its statutes and to provide a forum for resolution. Apabila kita pilah kalimat di atas maka akan ditemukan "parent sentences/kalimat utama": 1) ...recommend PSSI convene as soon as possible an Ordinary Congress, dan "Child sentences/Kalimat turutan" yaitu 2) ...to ensure compliance with its statutes dan 3)...to provide a forum for resolution. Maka dari pemahaman di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat surat FIFA ini dapat diartikan "FIFA dan AFC merekomendasikan PSSI untuk segera mengadakan pertemuan Kongres Tahunan untuk memenuhi amanat statuta dan untuk menjadikan (Kongres Tahunan itu (ingat Parent Sentence)) sebagai forum penyelesaian masalah yang dihadapi.." Jadi FIFA tidak meminta PSSI untuk membuat forum baru untuk menyelesaikan konflik dengan KPSI tapi malah meminta agar di Kongres Tahunan itulah konflik PSSI dapat diselesaikan. Sikap FIFA dan AFC terbukti tetap konsisten bahwa semua persoalan harus diselesaikan melalui Kongres yang meyatukan. Kalo dilihat dari posisi FIFA, hal tersebut amat sangat mendasar, sengketa internal PSSI yang telah melahirkan dualisme di semua struktur dan lini organisasi PSSI hanya akan bisa diselesaikan melalui dua jalan penyelesaian, pertama melalui jalur hukum (arbitrase) dan pilihan ke dua adalah melalui Kongres Anggota. Melalui jalur hukum jelas akan menemui jalan buntu. Kenapa jalur hukum akan buntu karena: sengketa macam ini enggak bisa dibawa ke CAS, kalo lewat badan arbitrasi olah raga di dalam negeri kedua kubu pasti tidak akan pernah bisa sepakat mengenai badan yang mana. Balakangan ini kalo nggak salah ada dua badan arbitrase olah raga di Indonesia. Pilihan yang realistis hanya satu yaitu melalui forum Kongres yang melibatkan semua anggota PSSI, kongres seperti itulah yang akan meng-eliminir KPSI dan KLB Ancol. Tapi apakah Djohar dan Halim cs mau, wong MOU yang digagas AFC aja malah sudah dibatalkan. ANDA HANYA MENYALAHKAN PSSI TELAH MEMBATALKAN MOU, PADAHAL PEMBATALAN INI ADALAH BERDASARKAN SURAT DARI FIFA BAHWA JIKA KPSI MASIH MELANGGAR MOU MAKA TINGGALKAN SAJA DAN IKUTI STATUTA SECARA TEGAS AGAR SANKSI TERHINDARKAN. DASARNYA JELAS BAHWA KPSI MEMELINTIR MOU DENGAN MENCOBA MEMBATASI KEWENANGAN PSSI ATAS TIMNAS, KPSI MENSABOTASE TIMNAS DENGAN MEMBENTUK TRG SEBAGAI TIMNAS TANDINGAN, KPSI MENDORONG ISL UNTUK TIDAK BERADA DIBAWAH PSSI DAN JELAS-JELAS KPSI TIDAK MENGHARGAI MOU SERTA MELANGGAR SEMUA PASAL, BAHKAN MEMAKSA PSSI MELANGGAR SATUTA DALAM PENENTUAN PESERTA KONGRES, PADAHAL PENDUKUNG KPSI SECARA TERANG-TERANGAN MENYATAKAN TIDAK MENGAKUI PSSI SEBAGAI INDUKNYA SERTA TIDAK TERLIBAT KEGIATAN PSSI YANG LEGAL SELAMA SETAHUN LEBIH. Dengan argumentasi di atas bukan berarti gua menganggap kesalahan hanya ada di pihak Djohar cs, kedua kubu sama-sama memiliki kontribusi kesalahan yaitu sikap yang tidak mau bersatu, sikap kepala batu, sikap yang tega mengorbankan sepakbola Indonesia demi memuaskan kelompoknya sendiri. Sejatinya kalo Pengurus PSSI bisa mengendalikan 452 anggota untuk kembali ke PSSI-nya pak Djohar ya selesai sudah semua urusan. Jadi ini bukan soal menghadapi La Nyala ato bisnisnya ANTV tao TV One. Tapi apakah Djohar cs punya kapasitas untuk menyatukan 452 anggota itu yang semula sangat diremehkan. Yang semula sangat diremehkan itu ternyata sangat diperhitungkan oleh FIFA. Buktinya apa, FIFA akhirnya mengakui adanya dualisme induk sepakbola Indonesia, itu dinyatakan sendiri oleh Bletter. YANG DILIHAT SEKARANG SAJA MAS, SIAPA YANG KEPALA BATU TIDAK MAU IKUT REKONSILIASI SESUAI PERSETUJUAN FIFA ATAS JALAN REKONSILIASI BERUPA PENERIMAAN EMAT EXCO, PENERIMAAN ISL DIBAWAH PSI DAN PENEGAKKAN STATUTA ?  SIAPA YANG MENOLAK MEMINTA REKOMENDASI PSSI DALAM MENGURUS ISL ? SIAPA YANG MENOLAK MEMEULAI LIGA PADA BULAN FEBRUARAI SESUAI AGENDA AFC ? SIAPA YANG MEMANG TIDAK MAU DIATUR DAN HANYA MAU MENANG SENDIRI ? JANGAN STANDAR GANDA MAS SANGRESI, KITA SUDAH BISA SALING MENILAI SEBETULNYA APA YANG TERJADI, INI BUKAN SOAL SALAH BENAR TAPI SOAL SIAPA YANG KALAH DAN MENANG. ADA YANG BERPENDAPAT DEMI KEMENANGAN KEBENARAN DAN LEGALITAS JADI TIDAK PENTING (SIAPA YANG PUNYA PENDAPAT INI ? HAYO COBA BISA JUJUR NGGAK?) Menurut pendapat gua tidak ada jalan lain kecuali kembali berkongres yang melibatkan semua pihak tanpa syarat. Soal kepentingan bisnis TV One dan ANTV yang disinggung oleh bung Askar, bukankah bisa juga dikatakan bahwa semua manuver Djohar cs itu hanya untuk mengamankan kepentingan dan bisnis kelompok yang di dalamnya ada MNC Group. Media interest group itu memang sangat terasa, apa lagi political interest group dri awal konflik juga amat sangat terasa bagi banyak pihak. Maka barangkali tidak salah juga adanya angapan kalo figure seperti Djohar Halim sc dan Nyala sc hanyalah sekedar BONEKA ato Pion2 semata. Gua lebih memilik menatap kisruh PSSI dari kepentingan sepak bola Indonesia, dari kebutuhan PSSI sebagai institusinya. Trus masih adakah peluang PSSI untuk keluar dari karut marut opera sabun konflik yang boleh jadi udah memuakan ini. SEKARANG BIARKAN PSSI BERJALAN DIBAWAH PROF.DJOHAR, DARI BULAN KEDUA BELIAU SUDAH DISABOTASE OLEH KELOMPOK INI, DAN ANDA JANGAN MENGINGKARI BAHWA INI MASALAH PEREBUTAN KENDALI PADA TIMNAS DAN LIGA PROFESIONAL, KARENA TAKUT KEHILANGAN KEKUASAAN DISITU, BEDANYA PROF.DJOHAR MEMANG PEMIMPIN YANG SAH DAN LEGAL SERTA HARUS DISUKUNG SESUAI ATURAN MAIN DAN KPSI MEMANG SEKEDAR PEMBERAONTAK YANG SUDAH GAGAL DAN KINI SEDANG BERUPAYA AGAR SEMUANYA TENGGELAM KE JURANG SANKSI Hikmah dari kisruh PSSI yang terjadi ini juga memberikan hikmah kepada kite2 , tidak seperti di jaman si Nurdin, bahwa ngerti Statuta itu sekarang udah bukan monopoli orang2 PSSI LEBIH TEPATNYA SEKARANG SUDAH TIDAK ADA LAGI YANG BISA MENGKLAIM LEBIH TAHU DARI YANG LAIN DAN SUDAH TERBUKA BAHWA ADA SEBUAH KELOMPOK YANG MATI-MATIAN INGIN MENGUASAI SEPAKBOLA INDONESIA UNTUK MELANGGENGKAN SISTEM MANAJEMEN SEPAKBOLA LAMA YANG HAUS APBD DAN PENUH PENGATURAN DEMI MACAM MACAM KEPENTINGAN KELOMPOK MEREKA KHUSUSNYA KELOMPOK PARTAI GOLKAR DAN BAKRIE GRUP, KPSI ADALAH REPRESENTASINYA JADI SAUDARA SANGRESI PERBEDAAN KITA ADALAH PADA SIAPA PESERTA KONGRES YANG BERHAK, SAYA IKUT STATUTA SAJA, PESERTA KONGRES SOLO BERHAK NAMUN DIWAKILI OLEH PERSONIL YANG SAH MEMILIKI HAK SUARA  DALAM KONGRES KARENA TIDAK MENGAKUI FEDERASI DILUAR PSSI, LOYAL PADA PSSI, BEKERJA DIBAWAH PSSI, MENGIKUTI ATURAN PSSI, TIDAK SEDANG DIBERI SANKSI OLEH PSSI, SEMUANYA INI SESUAI STATUTA FIFA JADI DALAM KLB PALANGKARAYA ITU SUDAH DILAKSANAKAN, DAN SUDAH DIAKUI AFC / FIFA, ANDA MAU MENGANGGAP INI PELANGGARAN APA ? BELAJARLAH ANDA BERSIKAP SPORTIF, SAAT PERJUANGAN GAGAL YA SUDAH MENGAKULAH KALAH BUKAN MENOLAK DAN MENUNTUT AGAR BISA IKUT MENGATUR SEPAKBOLA INDONESIA TANPA MEMBERI KESEMPATAN PADA YANG MENANG UNTUK BEKERJA TERIMAKASIH SAUDARA SANGRESI, DISKUSI KITA CUKUP MENARIK SALAM SEPAKBOLA YANG SPORTIF DAN MENJUNJUNG FAIRPLAY !!