Mohon tunggu...
Asjad Rasyiq Habibi
Asjad Rasyiq Habibi Mohon Tunggu... Lainnya - SMAN 28 JAKARTA

XI MIPA 2

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Alas Foresto dan Harga dari Balas Budi

1 Desember 2020   23:57 Diperbarui: 3 Desember 2020   06:40 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

       “Hey, bangunlah, minumlah air ini.“ kata King Ixzy.

       “S..ss..siapa kamu? Tolong jangan apa-apakan kami.” tanya Rayno dengan sangat ketakutan.

       “Heyy, tenanglah aku tidak jahat. Bukankah bisa dilihat dari penampilanku ini. Aku adalah seorang raja. Menurutku, kalian bersaudara kembar, bukan? tanya King Ixzy.

        Rayno pun meminum air yang diberikan. Kemudian, King Ixzy segera membawa mereka ke kerajaan untuk menyembuhkan lukanya, khususnya Reno yang mengalami luka serius hingga tak sadarkan diri. Setelah sadar, Rayno dan Reno pun menceritakan apa yang sebenarnya terjadi kepada mereka. Mereka tinggal hampir di perbatasan hutan, tepatnya di sebuah lembah yang amat gelap. Mereka tinggal disitu sebelumnya dengan rasa aman, damai, dan tenteram hingga pada suatu malam terjadi sebuah peristiwa pilu bagi mereka. Bangsa Fanthera menyerang dan mengambil alih tempat tinggal mereka. Fanthera adalah makhluk dengan sosok menyerupai harimau memiliki cakar dan taring yang tajam, tetapi berekor dua dan bulunya berwarna hitam pekat. Bangsa Fanthera itu menghabisi seluruh keluarganya, hanya tersisa mereka berdua yang bisa melarikan diri diam-diam dan ternyata mereka bukan kembar dua, melainkan kembar tiga yakni Rino yang ikut terbunuh oleh bangsa Fanthera. Itu semua menjadi kesedihan yang tidak dapat terlupakan bagi Rayno dan Reno.

         Pada sore harinya, si Kembar akan melanjutkan misi pencarian untuk menemukan Xavion.

         “Sepertinya, aku tahu dimana tempat yang belum kita datangi dan kemungkinan Xavion berada.” kata Reno sambil duduk termenung.

         “Jangan katakan, yang ada di pikiranmu itu juga Lembah Fanthera.” jawab Rayno.

         “Haha, itu membuktikan bahwa kita memang benar saudara kembar, kita bisa merasakan hal yang sama.” jawab Reno dengan senang.

         “Apakah kamu yakin kita bisa menghadapi bangsa Fanthera hanya berdua saja?” tanya Rayno dengan serius.

        “Aku yakin kita bisa menghadapinya dengan segala apa yang kita miliki sekarang, kita memiliki tombak masing-masing dan kita juga bisa melakukan teknik bela diri.” jawab Reno dengan tenang.

        “Hmm, baiklah, ayo kita berangkat kesana!” kata Rayno dengan mantap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun