Mohon tunggu...
Asiana Desun
Asiana Desun Mohon Tunggu... -

saya senang membaca dan menulis apa saja yang ingin saya baca dan saya tulis...!!\r\nsemoga tidak ada yang ter rugikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Himbauan Vote Komodo di Saat yang Tidak Tepat, Lah Kok Bisa?

28 Oktober 2011   03:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:24 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini gencar sekali himbauan untuk mendukung salah satu kekayaan hayawan indonesia untuk masuk ke salah satu new7wonders, baik melalui media online facebook,blog,twitter dan jejaring sosial lainnya bahkan BBM dan sms berantai serta obrolan ringan di akngringan,warung kopi, sampai ke obrolan serius di golongan pengusaha dan pejabat ( http://regional.kompasiana.com/2011/10/28/hari-blogger-berbincang-tentang-komodo-bersama-jusuf-kalla/ ),

Salah satu pesan tersebut adalah

“ PULAU KOMODO terus ketinggalan Voting di New7Wonders, Kita sudah kalah dari Malaysia dengan KADAL AIR RAKSASANYA, Butuh 100juta voter lagi untuk mengunci mati kita jadi new7wonders , AYO KITA DUKUNG

KETIK : Komodo  kirim ke 9818 , Rp.1/sms. Ayo dukung terus..!! Lanjutkan pesan/sms ini ke temen2 ya.. “

Ya..., begitulah himbauan yang beredar, entah siapa yag memulai namun beberapa digit angka dalam rangkaian pesan kalimat tersebut menjadikan memori kita kembali pada MISTERI “SEDOT PULSA” yang belum lama ini menjadi momok di masyarakat meskipun ada kelanjutan di belakang koma ( , ) ada pemberitahuan “ Rp.1/sms bahkan yang terbaru saya baca di http://regional.kompasiana.com/2011/10/28/hari-blogger-berbincang-tentang-komodo-bersama-jusuf-kalla/ artikrl dari jeng aulia gurdi tersebutkan "Gratis” semudah itukah masyarakat percaya?

Ada sekitar 5 orang teman-teman kerja saya di sbuah warung dan semuanya ketika saya ajak berpartisipasi dengan jawaban antusias dan tanpa basa-basi mereka ( semuaya) bilang “ hedewh.... kesedot pulsane mengko mas..” ( adduh nanti pulsanya tersedot mas..) dan berbagai macam lagi jawaban yang arahnya menuju ke-trauma’aan terhadap kasus pencurian pulsa,

Coba seandainya angka misterius ( angka 4 digit ) tidak pernah membuat trauma kepada masyarakat bukan tidak mungkin 100 juta vote bisa di raih dengan mudah bagi bangsa indonesia yang kemungkinan hanya 0,(koma) sekian persen yang tidak memiliki “HENDPUN GENGGAM” ( tidak termasuk balita dan manula juga orang gila)

Terlepas benar atau tidaknya harga vote sms komodo yang hanya 1 rupiah, ada jaminankah suatu hari para sukarelawan yang telah menyumbangkan votingnya tidak akan kecurian dari database masuknya nomor mereka ke server penerimaan Voting tersebut...? tentu harapan kita bersama hal itu tidak akan pernah terjadi

Dan ini pertanyaan saya murni, kemanakah tujuan voting tersebut...??? ke yayasan 7keajaiban dunia atau kemana ( murni saya belum tahu)

atau Adakah alternatif cara votingnya...??? lewat web ( beberapa tahun lalu kayaknya ada di mall-mall) mungkin...???

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun