Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Karyawan -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

rindu tak berujung rasa

Selanjutnya

Tutup

Nature

Citarum Tercemar, Masyarakat Jawa Barat "Ceurik Getih"

25 September 2018   02:02 Diperbarui: 25 September 2018   06:22 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sukseskan program Citarum Harum

Bilakah Citarum mengharum? Miris mendengar saat Sungai Citarum merupakan salah satu sungai yang paling tercemar di dunia. Berbagai macam limbah mengalir di Citarum.

Limbah-limbah yang selain berasal dari pabrik, terutama pabrik tekstil yang menggelontorkan pembuangan limbahnya ke Sungai Citarum, sekarang ditengarai juga kotoran sapi dan kotoran manusia juga menyumbang pencemaran. 

Darimanakah asal kotoran itu? 

Kotoran sapi tersebut berasal dari peternakan sapi di Lembang, Kabupaten Bandung. Kotoran sapi dari peternakan berjumlah sekitar 222 ton per hari. Dari perkiraan jumlah tersebut sekitar 181 ton kotoran dibuang ke anak Sungai Citarum, Sungai Cikapundung dan Sungai Cibeureum. Tahi sapi itu dibuang ke sungai lewat parit-parit ketika sedang mencuci badan sapi atau juga ketika mencuci kandang sapi, sehingga tahi itu ikut terbawa hingga ke sungai.

Selain limbah pabrik dan kotoran sapi, terdapat permasalahan manakala terdapat sejumlah sampah yang tidak terangkut ke TPA (Tempat Pembuangan Sampah Akhir), yang mana sisa sampah itu terbuang hanyut ke sungai.

Dari sekitar 1.500 ton sampah yang diangkut di kota Bandung setiap hari, masih terdapat sekitar 200 ton sampah yang tidak terangkut. Nah, di antara yang 200 ton tersebut terdapat sampah-sampah di pinggiran sekitar sungai yang dibuang oleh mereka yang tidak mengerti akan arti kebersihan, sehingga mereka berpikir bahwa yang paling gampang adalah membuang sampah-sampah itu ke "TPA" yaitu sungai.

Upaya warga pun dilakukan dengan membersihkan tumpukan sampah diatas Citarum, terutama sampah plastik, lalu membakarnya. Namun upaya untuk mengurangi volume sampah itu akan menimbulkan masalah baru. Karena sampah yang dibakar akan berdampak pada kesehatan.

Selain sampah dan kotoran sapi, kotoran manusia juga menyumbang permasalahan. Hal ini disebabkan masih saja ada warga yang belum mempunyai kesadaran akan pentingnya septic tank, sehingga mereka membuang sampahnya ke aliran sungai. Di Sungai Cibeureum yang merupakan anak Sungai Citarum disitu dapat terlihat banyak kotoran manusia.

Menurut sebuah survei, jumlah kotoran manusia yang terbuang ke sungai di kota Bandung sekitar 35,5 ton per hari. Kotoran-kotoran tersebut terbuang ke anak-anak Sungai Citarum, seperti Sungai Cinambo, Cisaranten, Cipamokolan, Cicadas, Cidurian, Cikapundung, dan Citepus.

Maka dengan demikian, dari jumlah kotoran manusia yang terbuang ke sungai setiap hari ditambah kotoran sapi sekitar 180 ton, sudah pasti terdapat sumber bakteri E. Coli yang mengalir di Citarum.

Mau tidak mau, semua pihak, pemerintah, baik di pusat dan daerah harus bergegas membenahi penataan limbah agar Sungai Citarum di Jawa Barat ini menjadi harum, tidak ada lagi pencemaran yang akan membahayakan kelangsungan hidup manusia, terutamanya dampak untuk generasi muda mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun