Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Karyawan -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

rindu tak berujung rasa

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kegalauan Finansial Tidak Menghalangi Milenial untuk Menikmati Hidup

17 Juli 2018   05:55 Diperbarui: 17 Juli 2018   07:12 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Generasi milenial ditujukan bagi mereka di rentang usia 18 sampai 35 tahun dan mereka mempunyai rencana-rencana kehidupannya yang telah tersusun di masa depan.

Salah satu rencana tersebut adalah ketersediaan finansial mereka untuk di masa depan. Sebagian generasi milenial dianggap masih mempunyai banyak tantangan dalam mengelola keuangan mereka meski sudah mempunyai pendapatan yang cukup besar.

Tantangan pertama yang mesti dijawab oleh para milenial adalah menentukan rencana keuangan mereka. Yang mana hal ini masih belum dilakukan oleh beberapa generasi milenial.

Douglas Boneparth, seorang penulis buku "Millenial Money Fix" mengungkapkan, telah menjadi kewajiban bagi milenial mempunyai rencana serta mengidentifikasi apa saja poin-poin yang akan dilakukan dengan uang mereka.

Boneparth mencontohkan, bahwa milenial sebaiknya telah mulai menyiapkan perencanaan keuangan mereka untuk berbagai kebutuhan seperti menikah dan berkeluarga, membeli rumah, kendaraan dan lain-lain.

Hati senang walaupun tak punya uang

Wells Fargo, institusi keuangan internasional yang berbasis di San Fransisco, belum lama ini melakukan survei terhadap 1.771 anak muda usia 20-36 tahun untuk melihat persepsi milenial terhadap uang.

Begini profil keuangan para partisipan: Sebanyak 26 persen memiliki penghasilan rata-rata 88.000 dollar AS per tahun, sedangkan sisanya, 74 persen, berpenghasilan separuhnya.

Dalam studi yang dilakukan pada pertengahan 2017 tersebut, sepertiga partisipan mengaku puas dengan kondisi finansial mereka. Sementara itu, 62 persen mengaku bahagia; 65 persen bahkan memakai istilah "penuh makna" untuk menggambarkan hidup mereka.

Padahal, separuh partisipan milenial tersebut mengaku berjuang dengan utang yang besar, dan 43 persen mengkhawatirkan pengeluaran untuk biaya kesehatan. Sekitar 2 dari 3 milenial mengatakan mereka mengandalkan bantuan dari keluarga, teman, atau pasangan.

Namun, para milenial dalam studi ini juga mengaku tidak percaya pada dunia investasi, dan 53 persen mengaku tidak nyaman menginvestasikan uang mereka di pasar saham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun