Mohon tunggu...
basir daud
basir daud Mohon Tunggu... -

gemar menabung dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Guru Wartawan

3 Februari 2012   03:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:07 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

"Ehmm..lagi kerja?," tanya kawan saya Dede. Dede adalah wartawan magang di salah satu Surat Kabar di Kalimantan Timur. Baru sekitar dua bulan dia menjadi kuli tinta, meninggalkan pekerjaannya sebagai pengajar di salah satu lembaga kursus di Balikpapan.

Walaupun alumni Jurusan Jurnalistik di satu Universitas terkemuka di Sumatera, dia cukup piawai Matematika. Buktinya, dia mampu mengajar ilmu Matematika di lembaga kursus untuk siswa SMP.  "Saya alumni Jurnalistik. Rasanya sayang kalau saya tidak pakai ilmunya," kata Dede waktu saya tanyakan kenapa meninggalkan pekerjaan yang mulia sebagai oemar bakri

Setelah tuntas menyelesaikan ketikan, dia bercerita pengalaman liputan hari itu Menurutnya, pengalaman itu yang pertama menjadi wartawan. Hari itu Dede liputan soal ketenagakerjaan di Balai Latihan Kerja (BLK) yang mencetak calon tenaga kerja andal.

BLK itu termasuk yang paling tokcer di Kota Balikpapan karena sebelum lulus, para peserta sudah ditawari pekerjaan. Setelah lulus, mereka langsung bekerja di perusahaan ternama. Peserta juga tak perlu mengeluarkan duit banyak untuk menimba ilmu karena mayoritas dibiayai oleh pemerintah.  Dengan fasilitas lengkap yang juga mayoritas dari pemerintah, jadilah peserta calon pekerja yang mumpuni. Karena itu tak mudah menjadi peserta. Butuh seleksi panjang. Persaingannya ketat. Dari ratusan orang yang mendaftar, hanya puluhan yang diterima.

Tapi bukan itu sisi yang ingin ditonjolkan Dede kepada saya. Dalam sesi wawancara dengan pengelola BLK, Dede menemukan fakta menarik.

Setelah bertanya panjang lebar kepada narasumber,  Dede meminta data aset bergerak dan tidak bergerak BLK untuk memperkaya laporan. Si narasumber meminta stafnya mengambil map berisi data untuk Dede. Tapi bukan data yang diterima Dede, melainkan amplop putih berisi uang.


"Apa ini pak," tanya Dede kepada narsum.

"Itu uang bensin, saya tahu kamu kan kesini pakai kendaraan," jawab narsum.

"Tidak perlu pak," lanjut Dede.

"Tidak apa-apa. Itu sudah dianggarkan," kata narsum.

"Saya tidak bisa terima pak. Jangan-jangan ada apa-apa disini pak," tanya Dede.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun