Kegiatan membaca dan menulis di Taman Kanak-Kanak sering kali membuat anak-anak cepat kehilangan minat. Saat melakukan observasi di RA Nurul Huda, saya melihat bahwa anak-anak tampak sangat antusias ketika bermain, tetapi cepat merasa bosan ketika harus belajar membaca dan menulis huruf. Anak-anak juga masih memerlukan pendampingan dalam pengenalan huruf sebagai dasar literasi awal. Selain itu, terlihat beberapa anak yang perkembangan motorik halusnya perlu distimulasi lebih lanjut, terutama dalam hal koordinasi gerak jari yang belum matang saat menulis. Namun, suasana berbeda tampak ketika anak-anak belajar melalui permainan "Susun Kata Bergambar". Melalui permainan ini, anak tidak hanya belajar mengenal suku kata dan membaca kata sederhana, tetapi juga menuliskannya kembali di papan dengan penuh semangat. Aktivitas menyusun, membaca, dan menulis yang dikemas dalam bentuk permainan membuat anak belajar secara alami tanpa tekanan. Dari sekadar gambar, anak-anak mampu menyusun kata, membaca dengan percaya diri, dan menulisnya dengan rasa senang.
Susun Kata Bergambar, Belajar dari Gambar ke Tulisan
Permainan Susun Kata Bergambar adalah kegiatan belajar sambil bermain yang dirancang untuk anak usia dini dalam mengenal suku kata, membaca permulaan, dan menulis. Anak diberi kartu bergambar yang sederhana dan familiar, misalnya gambar sofa, meja, topi, dan sapi. Tugas anak adalah mencari kartu suku kata yang sesuai untuk membentuk kata dari gambar tersebut. Setelah kata tersusun dengan benar, anak menuliskannya pada papan dan membacakan kata dengan lantang. Permainan ini bisa dilakukan secara individu maupun berkelompok kecil sehingga menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif. Selain mengembangkan kemampuan membaca permulaan, permainan ini juga melatih konsentrasi, memperkaya kosakata, serta meningkatkan keterampilan motorik halus melalui kegiatan menulis.Â
Kegiatan dimulai dengan pelaksana kegiatan memperlihatkan beberapa gambar benda sederhana seperti sofa, meja, topi, dan sapi. Anak-anak diminta menebak nama benda tersebut untuk menarik perhatian dan menumbuhkan rasa ingin tahu. Selanjutnya, saya memperkenalkan kartu suku kata bergambar yang menjadi media utama dalam permainan "Susun Kata Bergambar".
Setiap anak diberikan satu gambar beserta kata yang sesuai dengan gambar. Tugas mereka adalah mencari potongan kartu suku kata yang acak dan menyusun potongan suku kata menjadi kata yang sesuai dengan gambar. Setelah berhasil menyusun, anak-anak diminta membaca hasil susunannya dengan suara lantang kemudian menuliskannya kembali di papan.
Selama kegiatan berlangsung, saya memberikan pendampingan khusus kepada anak yang masih kesulitan menulis atau memegang alat tulis dengan benar. Kegiatan ini juga diselingi dengan pujian dan dukungan agar anak merasa percaya diri. Suasana belajar menjadi hidup dan menyenangkan karena anak merasa seperti sedang bermain, bukan belajar formal.Â
Melalui permainan "Susun Kata Bergambar", anak-anak terlihat lebih fokus dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar. Mereka mampu mengenal huruf dan suku kata dengan cara yang lebih mudah dipahami. Selain itu, kegiatan menulis kata setelah menyusunnya membantu menguatkan otot jari dan koordinasi tangan-mata, sehingga kemampuan motorik halus anak ikut berkembang. Anak-anak juga menunjukkan peningkatan dalam kemampuan literasi awal dan menulis huruf sederhana dengan arah yang benar. Suasana kelas menjadi lebih aktif, interaktif, dan penuh tawa. Permainan ini menjadi bukti bahwa kegiatan literasi di usia dini dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan bermakna.
Implementasi permainan "Susun Kata Bergambar" menjadi salah satu alternatif inovatif dalam pembelajaran literasi awal anak usia dini. Melalui kegiatan ini, anak-anak tidak hanya mengenal huruf dan kata, tetapi juga melatih keterampilan motorik halus serta membangun rasa percaya diri dalam menulis. Pembelajaran yang dikemas dalam bentuk permainan terbukti mampu menjadikan proses belajar sebagai pengalaman yang menyenangkan dan berkesan bagi anak-anak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI