Mohon tunggu...
sashavalia
sashavalia Mohon Tunggu... MAHASISWA

hobi, berolahragaa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memahami Teori Tanda Saussure

4 Oktober 2025   12:06 Diperbarui: 4 Oktober 2025   12:06 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saussure menekankan bahwa penanda bersifat linier dan berurutan dalam waktu. Dalam bahasa lisan, kita tidak dapat mengucapkan dua bunyi secara bersamaan. Kita harus mengucapkan "p-o-h-o-n" secara berurutan. Sifat linier ini memungkinkan kita membedakan satu tanda dengan tanda lainnya (misalnya, "pohon" dengan "poni") dan membangun struktur sintaksis seperti kalimat.

*Makna Timbul dari Perbedaan: Konsep Value (Nilai)

Pemikiran Saussure yang paling mendalam adalah bahwa makna sebuah tanda tidak muncul dari dirinya sendiri, melainkan dari perbedaannya dengan tanda-tanda lain dalam sistem yang sama. Sebuah kata hanya bermakna karena ia bukan kata yang lain. Warna "merah" bermakna karena ia bukan "biru", "hijau", atau "kuning". Dalam bahasa, nilai dari kata "sapi" ditentukan oleh keberadaan kata "kerbau", "kambing", atau "banteng". Jaring-jaring perbedaan inilah yang membentuk sistem bahasa. Dengan kata lain, makna bersifat relasional dan diakronis. Kita memahami sesuatu bukan karena esensinya yang tetap, tetapi karena posisinya dalam sebuah jaringan struktur.

Implikasi dan Signifikansi dalam Semiotika

*Konsep tanda Saussure memiliki implikasi yang luas:

Fondasi Strukturalisme: Saussure dianggap sebagai bapak strukturalisme, sebuah pendekatan yang melihat fenomena budaya sebagai sistem tanda yang terstruktur, di mana elemen-elemennya saling berhubungan. Perluasan ke Berbagai Sistem Tanda: Meski awalnya untuk linguistik, model Saussurean diterapkan pada berbagai sistem tanda (film, fashion, iklan, musik). Sebuah merek pakaian (penanda) dapat dikaitkan dengan konsep "gaya hidup mewah" (petanda) berdasarkan konvensi budaya.

Pergeseran Fokus dari Referen: Saussure memisahkan tanda dari referent (objek nyata di dunia). Bagi Saussure, yang penting adalah hubungan internal dalam sistem tanda, bukan hubungan tanda dengan realitas eksternal. Inilah yang membedakannya dari teori tanda Charles Sanders Peirce yang memasukkan "interpretan" dan objek.

*Kritik terhadap Model Saussurean

Tidak ada teori yang sempurna, dan model Saussure pun mendapat kritik:

Terlalu Statis: Model ini dianggap menggambarkan sistem bahasa yang tertutup dan statis, kurang memperhitungkan perubahan makna, konteks, dan kekuatan sosial-politik dalam memproduksi makna.

Mengabaikan Pengguna: Teori ini fokus pada langue (sistem bahasa) dan mengabaikan parole (penggunaan bahasa individu dalam konteks nyata).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun