Mohon tunggu...
Asep Rizal
Asep Rizal Mohon Tunggu... Jurnalis - Kebaikan Harus dibalas Kebaikan

Sehat,sejahtera,berpendidikan,kaya raya,baik lahir sehat bathin dengan atas ridho alloh SWT

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Tasik Warga Enggan ke Rumah Sakit karena Takut di Covid-kan

1 Februari 2021   07:23 Diperbarui: 1 Februari 2021   08:52 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan Foto: dokpri

Penanganan penyebaran covid-19 diseluruh Indonesia statusnya masih belum berajak membaik,hal itu dikatakan para pemantau menurut pantauan mereka apa yang terjadi  di berbagai pihak atas nama Kegiatan Protokol Kesehatan di pemerintahan republik indonesia hingga awal tahun 2021 kali ini.

Susana tegang pada penerapan 3 M masih terasa getaran  prekwensinya dan ternyatakan masih "Tegang" , suasana itu dibarengi berbagai penolakan warga masyarakat dan  masih terdengar walau tanpa kata-kata kasar yang keluar dari warga Masyarakat yang masih heran dengan kejadian-kejadian yang warga Indonesia rasakan.

Salah seorang warga di Tasikmalaya menyatakan ungkapan keheranan yang terjadi ini , "mungkin saja acara penanganan Penyebaran Covid-19 masih atas settingan dan disetting dengan sedemikian rupa agar capaian penanganan-nya jelas, hanya kini terasa belum tercapai kriteria titik keberhasilannya , 

saya bicara dari nurani saya sendiri bahwa ada kekakuan aturan yang warga masayarakat sendiri bingung menyikapinya seperti aturan pembukaan tempat-tempat berkumpul massa ditempat-tempat usaha warga, pasar-pasar trafitional masih kaku ketika mereka sengaja membuka ,

toko-toko masih terlihat kaku juga, sekolah-sekolah fofmal belum buka secara permanen , kantor-kantor pelayanan  masyarakat masih dilarang mengumpulkan kegiatan warga yang berjumlah banyak, hingga suasana yang saya katakan tegang ini belum ada titik terang kapan diakhirinya oleh satuan pengamanan Covid-19 yang gerakannya dinamai dengan kegiatan atas nama  Protokol kesehatan tersebut,,!" Ungkapan itu dikatakan Sodikin (49) salahseorang pemantau Kegiatan Penanganan Penyebaran Covid-19 tingkat ke RT-an di Ibu Kota Kabupaten Tasikmalaya [Singaparna].

"Sayapun melihat sendiri , ada sekolah-sekolah formal yang membuka kegiatan belajar tatap muka di Kabupaten Tasikmalaya secara sembunyi dan belum terbuka sepenuhnya , walau mungkin juga pihak sekolah sembunyi-sembunyikan acara pembukaannya , dan sayapun hanya mengandai-andai saja bahwa  mungkin pula akan ada ujung ceritera pembubaran oleh pihak-pihak yang ditunjuk pemerintah nantinya, 

saya rasa hal ini akan membuka lubang kaku pada penyelenggaraan sekolah tatap muka dan akan tercipta kekakuan lagi pada arena ini, dan yang paling seru lagi , warga yang sakit enggan berangkat berobat dan memeriksa kesehatannya ke Rumah Sakit Umum (RSU) alasannya mereka takut Hasil Diagnosa penyakitnya disimpulkan dokter sebagai Gejala Penyakit Corona, nah suasaba inilah yang saya kira akan semakin membuat buruknya penanganan kesehatan disemua lapisan dan ini bukan hal yang sederhana ,kudu adanya penyikapan yang lebih serius lagi dalam jangka waktu yang sesingkat-singkatnya,,!" Lanjut Sodikin.

Persoalan penanganan kesehatan warga masyarakat diberbagai wilayah Pemkab Tasikmalaya mungkin juga akan mandeg karena penanganan  birokrasinya [rujukan-rujukan kedepannya]  di buat ribed "Harus ada rekomendasi-rekomendasi bebas covid-19 untuk rujukan dari puskesmas ke Rumah Sakit Umim , harus ini,harus itu dan hal itulah yang membuat warga Tasik enggan berurusan dengan pihak RSU apabila kerabatnya jatuh sakit , pada intinya mereka enggan di Corona-kan pada kesimpulan nama penyakitnya barangkali,,!" Lanjutnya pula.

Sodikin tidak main-main dengan kata-kata yang dia ungkapkan dia katakan bahwa dia sempat mendapati tetangganya yang sakit keras dan keluarganya enggan bertindak mengobati sanak saudaranya itu ke pihak yang berhubungan dengan Rumah Sakit " Keluarganya enggan ke Puskesmas terdekatnya sekalipun, mereka trauma oleh kabar yang mereka peroleh dari mulut-ke mulut warga dan keluarganyapun menceritakan bahwa dia pernah melihat dan membaca sebuah unggahan kabar dimedia sosial warga katanya,,!" Pungkasnya.

Asep Muhammad Rizal:

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun