Kita bisa melihat dan menilai janji soerang pemimpin dari kisah bagaimana Abu Bakar Assiddiq menjadi pemimpin, kita bisa belajar dari isi pidato Khalifah Abu bakar Assiddiq ra ketika beliau dilantik menjadi pemimpin umat sepeninggalnya Rasulullah Saw, yang mana inti dari isi pidato tersebut dapat dijadikan pedoman dalam memilih profil seorang pemimpin yang baik. Isi pidato tersebut diterjemahkan kurang lebih sebagai berikut :
"Saudara-saudara, Aku telah diangkat menjadi pemimpin bukanlah karena aku yang terbaik di antara kalian semuanya, untuk itu jika aku berbuat baik bantulah aku, dan jika akau berbuat salah luruskanlah akau. Sifat jujur itu adalah amanah, sedangkan kebohongan itu adalah penghianatan. 'Orang lemah' di antara kalian akau pandang kuat posisinya di sisiku dan aku akan melindungi hak-haknya. 'Orang kuat' di antara kalian aku pandang lemah posisinya di sisiku dan akau akan mengambil hak-hak mereka yang mereka peroleh dengan jalan yang jahat untuk aku kembalikan kepada yang berhak menerimanya. Janganlah di antara kalian meninggalkan jihad, sebab kaum yang meninggalkan jihad akan ditimpakan kehinaan oleh Allah SWT. Patuhlah kalian kepadaku selama aku mematuhi Allah dan RasulNya. Jika aku durhaka kepada Allah dan RasulNya maka tidak ada kewajiban bagi kalian untuk mematuhiku. Kini marilah kita menunaikan Shalat semoga Allah SWT".
Pemimpin terbaik akan selalu berupaya menyempurnakan keilmuan, berani mengambil risiko dan mampu mengambil ibrah dari keberhasilan serta kegagalan para pemimpin terdahulu. Alhasil, Pemimpin yang berangkat atas dasar keilmuan dan ketakwaan bukan atas dasar nafsu dan keserakahan.
Â