Mohon tunggu...
Arya Sulaeman
Arya Sulaeman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang sedang belajar buku biru miriam budiarjo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dualitas Kepentingan dalam Kehidupan Politik

5 Desember 2023   03:00 Diperbarui: 5 Desember 2023   03:29 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Max Weber kepentingan merupakan dorongan agar manusia mau bertindak yaitu bagaimana seorang aktor melihat dunia dengan kepentingannya sehingga aktor dapat menentukan arah gerak tindakan yang akan dilakukannya. Kepentingan itu sendiri dapat bertentangan satu sama lain, menghalangi maupun memperkuat satu sama lain. Kepentingan dapat berbentuk materi maupun ideal ( agama, politik, dsb).

Merujuk pada definisi Weber mengenai kepentingan bisa kita simpulkan bahwa kepentingan merupakan dorongan agar individu atau kelompok melakukan sebuah tindakan baik dalam sosial, politik dsb. Kepentingan setiap individu pasti berbeda beda sesuai dengan hati nurani dan ideologi yang dianutnya, sehingga kepentingan antar individu atau kelompok dengan yang lainnya dapat memunculkan konflik. Namun, Weber mengemukakan bahwa kepentingan dapat memperkuat satu sama lain berarti kepentingan bisa di gabungkan atau dikoalisikan sehingga menjadi sebuah kekuatan yang dapat menampung kepentingan yang diinginkan individu atau kelompok. Melalui definisi diatas muncullah konsepsi terkait Dualitas Kepentingan.

Dualitas Kepentingan merujuk pada situasi di mana individu atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda tetapi tidak saling bertentangan atau berkonflik dengan individu atau kelompok lainnya. Dalam dualitas kepentingan pihak pihak yang terlibat mungkin memiliki kepentingan yang berbeda namun tidak saling berkonflik itu karena pihak pihak terlibat justru berusaha menemukan solusi -win-win yang dapat menghantarkan kepada kepentingan mereka masing masing tanpa mengorbankan kepentingan yang lainnya.

Dualitas kepentingan dapat terjadi dalam segala aspek kehidupan sosial, politik, ekonomi bahkan budaya. Dualitas Kepentingan berbeda dengan konflik kepentingan, yang di mana konflik kepentingan merujuk pada situasi dimana adanya pertentangan antara kepentingan individu atau kelompok yang satu dengan yang lainnya tanpa melalui jalur solusi win-win atau negosiasi yang menghasilkan jalan tengah dan cenderung berusaha untuk mengorbankan kepentingan pihak lain. Konflik kepentingan juga seringkali memunculkan ketegangan dan pertentangan yang lebih besar dari individu atau kelompok dengan individu atau kelompok lainnya.

Sedangkan, Dualitas kepentingan dalam konteks politik bisa merujuk pada konteks DPRD dan birokrasi yang dijalankan birorat. Seperti contoh, seorang dewan yang bekecimpung di dunia legislatif dalam pengesahan aturan atau kebijakan terkait pemberlakuan Lockdown Pada masa Covid-19 yang dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan yaitu kemaslahatan masyarakat agar terhindar dari virus Covid-19 dan kepentingan ekonomi yang dipengaruhi oleh swasta dan pengusaha yang dimana ekonomi menjadi tidak berjalan seperti biasanya karena cenderung menurun.

Dualitas kepentingan disana didasarkan pada kondisi yang memaksa sehingga perlu adanya win-win solusi yang menjalan tengahi permasalahan tersebut, lantas keluarlah peraturan terkait psbb atau new normal yang dimana kegiatan kegiatan termasuk sosial ekonomi dimulai dengan hal baru seperti memakasi masker dan berjaga jarak. sifat sifat dualitas kepentingan disana merupakan pertimbangkan stakeholders yang lain, masyarakat, tenaga kerja kesehatan, pengusaha.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun