[caption id="" align="aligncenter" width="574" caption="ilustrasi ( sumber : http://3.bp.blogspot.com/-uq7dCwpWQ4Q/UT7phKOmQuI/AAAAAAAAFJI/d0EGoHIE2m8/s1600/Rekaman-Video-demonstrasi-hari-anti-Korupsi.jpg)"][/caption] Filosofi mandi ? Apakah hubungan antara mandi dengan memberatas korupsi ? Jawabannya yaitu tidak ada, tetapi jika dianalogikan mandi itu menggambarkan suatu cara untuk memberantas penyakit korupsi yang sudah terlalu merajalela. Hal inilah yang diungkapkan oleh Rofi Haryanto, seorang dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjadi narasumber dalam Workshop Integritas Generasi Penerus Bangsa pada tangga 27 April 2013 di kampus FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Dalam pemaparannya, korupsi itu berarti pencurian aset negara atau mengambil apa yang bukan haknya. Istilah korupsi itu sendiri ternyata berbeda di tiap negara. Apabila di thailand korupsi itu dimaknai sebagai perilaku koruptor yang memakan bangsa, demikian juga di Jepang korupsi dianggap sebagai tindakan yang sangat memalukan. Berbeda halnya dengan di negeri kita yang akibat pemberitaan signifikan mengenai koruptor, mereka dianggap sebagai seorang yang hebat. Permasalahan korupsi telah ada dan mengakar dalam kehidupan bangsa Indonesia. Tetapi pertanyaannya adalah apa peranan kita dalam memberantas korupsi ? Satu lembaga negara tak mungkin bisa mengawasi segala praktek-praktek yang terjadi di masyarakat. Korupsi terjadi ketika ada formulasi rumus Ni + Ke = Ko. Ni berarti Niat, Ke berarti Kesempatan, Ko berarti korupsi Jadi korupsi tumbuh ketika ada niat dari pelakunya dan terbukanya kesempatan bagi dia untuk melancarkan aksinya Lantas cara seperti apakah yang dapat dilakukan untuk menciptakan generasi yang bersih dari korupsi ? jawabannya adalah dengan filosofi mandi. Ketika mandi, seorang pasti akan membasuhkan atau menyiramkan air dari atas ke bawah, tidak ada orang yang menyiram airnya dari bawah ke atas. Ketika air disiramkan dari atas, otomatis akan turut membasuh bagian tubuh yang bawah juga. Demikianlah halnya dengan pemberantasan korupsi, jika ada pemimpin yang bertekad dan beraksi kuat memberantas korupsi maka niscaya bawahannya pun akan tergerak Dan yang kedua, ritual mandi adalah sesuatu yang pribadi sehingga mandi itu biasanya dilakukan sendiri.Awalilah pemberantasan korupsi dari diri sendiri. Mulailah menghadiri segala sesuatu dengan on-time, berhenti memberikan uang sukarela kepada pejabat atas tugas dan pelayanan yang sudah jadi kewajiban mereka, dan ada banyak hal lainnya yang terlihat kecil, tetapi bisa dibayangkan apabila segala hal kecil yang baik itu dilakukan oleh dua ratus juta lebih warga Indonesia maka akan berdampak sangat besar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI