Lahir di kota hujan yg sejuk, dari ortu yg asli Jawa, tp belum pernah bisa berkomunikasi dlm bahasa Jawa, pernah 10 tahun terdampar di Banjarbaru yg panas, tp balik lg ke kota kelahiran tercinta...I am just the way I am, a little dreamer, agak pemalu tp gak malu-maluin koq :-), melankonlis kuat tp sedikit koleris, pecinta tanaman & lingkungan, mudah terharu, senang fotografi, design & art, handycraft, travelling & ecotourism, pokoknya yg serba alami dech alias naturalist, a lot of friendship...hmm apa lagi yaaa....kalo nulis kyknya belum jd hobi dech, makanya gabung di kompasiana :-D. Jd job creator adalah 'impian' tp belum kesampaian tuh.
Email : ryani_like@yahoo.com.
Instagram : aryaniyani21
Seringkali kita berada di tempat yang ramai dengan banyak objek yang menarik buat dijepret. Apalagi di tempat wisata yang banyak pengunjungnya. Nah bingung kan mau jepret yang mana. Semuanya bagus, tapi gak mungkin kita masukin semua ke dalam foto, malah jadi terlalu rame nantinya. Terus gimana dong supaya tetap bisa dapat foto yang oke? Salah satunya kita cari objek dengan pola repetisi (pengulangan). Repetisi merupakan salah satu bagian dari komposisi. Repetisi bisa berupa pola maupun tekstur, dan objek seperti ini hampir selalu kita temukan di sekeliling kita. Misalnya waktu saya sedang berkunjung ke Kota Tua Jakarta, di sana sedang ramai-ramainya pengunjung. Daripada bingung-bingung mau motret apa, mending saya potret barisan sepeda dan lorong yang ada di salah satu gedung tua di kawasan itu. Sama halnya jika kita berada di sebuah museum, kita bisa memotret koridor dan jajaran lampu di ruangan. Begitu juga di dalam mesjid, tiang dan atap bagian dalam biasanya memiliki pola yang cantik untuk diabadikan. Atau jika suatu saat kita berada di dalam kereta api, kita bisa membuat foto repetisi tempat pegangan tangan untuk penumpang yang tidak dapat duduk (lupa namanya hehe). [caption id="attachment_249475" align="aligncenter" width="534" caption="Lorong-kota tua"][/caption] [caption id="attachment_249476" align="aligncenter" width="400" caption="Lorong di kota tua"]
[/caption] [caption id="attachment_249478" align="aligncenter" width="400" caption="Koridor di Museum Mandiri"]
136669214389196956
[/caption] [caption id="attachment_249479" align="aligncenter" width="400" caption="Deretan lampu di museum Bank Mandiri"]
1366692185148183210
[/caption] [caption id="attachment_249480" align="aligncenter" width="400" caption="Repetisi atap bagian dalam Mesjid Istiqlal"]
13666922331008220920
[/caption] [caption id="attachment_249482" align="aligncenter" width="400" caption="Repetisi pegangan tangan di kereta"]
13666922901207675278
[/caption] Di kesempatan lain saya pernah hunting di sebuah vihara di Bogor. Di sana banyak sekali terdapat lilin dan lampion. Ini bagus sekali jika dibuat dalam pola pengulangan. Bisa juga kita sengaja mendesain letak benda dan makanan dengan pola repetisi tertentu dengan menjejerkan dalam satu baris atau kelompok, seperti foto gelas dan anggur berikut ini. [caption id="attachment_249483" align="alignnone" width="602" caption="Lilin"]
136669237426683000
[/caption] [caption id="attachment_249484" align="alignnone" width="602" caption="Lilin di kegelapan"]
[/caption] Pola repetisi juga banyak ditemui di alam seperti pola daun dan hamparan sawah. Banyak foto yang bisa dieksplore dengan komposisi repetisi ini, gak perlu jauh-jauh pula. Jadi, silahkan mencoba. [caption id="attachment_249490" align="alignnone" width="600" caption="Repetisi daun"]
13666927571787416042
[/caption] [caption id="attachment_249491" align="aligncenter" width="534" caption="Pola padi di sawah"]
13666927941717735499
[/caption] Salam jepret Bogor, 23 April 2013 Silahkan lihat karya teman-teman lain di [WPC-36]