Mohon tunggu...
Aryadi Noersaid
Aryadi Noersaid Mohon Tunggu... Konsultan - entrepreneur and writer

Lelaki yang bercita-cita menginspirasi dunia dengan tulisan sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hari Ini 25 Tahun Lalu - Catatan Tepi

13 Mei 2023   15:31 Diperbarui: 13 Mei 2023   15:35 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

HARI INI 25 TAHUN LALU - CATATAN TEPI

Rabu, 13 Mei 1998. Kami tetap bekerja disatu laboratorium kultur jaringan milik perusahaan multinasional Amerika dan Australia..

Kerusuhan demi kerusuhan yang bergejolak diseluruh negeri menuntut soeharto turun belum menyentuh lokasi kami bekerja yang berada di sebuah desa di Bogor yang masih terpencil saat itu.

Sebagai seorang supervisor yang menangani keselamatan perusahaan, saya memantau detik demi detik peristiwa lewat televisi dan radio.

Baru sehari sebelumnya kerusuhan terjadi di kampus Trisakti, ribuan mahasiswa bentrok, sayup-sayup berita mahasiswa yang ditembaki belum ada kabarnya. Informasi dan berita saat itu dijaga gawangnya oleh Departemen penerangan. Tak ada berita yang lugas dan tegas bisa dipercaya. Internet belum membudaya.

Hari itu Tim Roche, atasan saya tak bisa datang . Selain apartementnya berada di kawasan rusuh di mampang prapatan, sehingga tak bisa keluar, ia juga bagian dari expatriate yang harus kami selamatkan jika eskalasi kerusuhan berkembang lebih luas.

Beberapa hotel di Bogor telah kami pesan untuk menempatkan orang-orang kunci perusahaan sebelum dievakuasi ke negeri sebelah Singapura.

Atas perintah kantor pusat, saya menghubungi Airport pondok cabe untuk mencari moda transportasi udara yang bisa mengevakuasi personnel kunci dan memesan satu pesawat terbang. Mereka cuma bilang:

"Kami tak bisa melayani booking pesawat pak, siapa ada uang Rp 150 juta dan datang ke Airport, hari itu juga kami akan berangkatkan pesawat, first come first serve!"

Bukan hal yang kejam tetapi siapa yang bisa percaya satu perusahaan akan membayar sewa pesawat setelah menggunakannya sedang Republik ini saja belum tahu arahnya mau kemana.

Sore menjelang pulang, berita beredar di Radio Elshinta. Satu persatu mahasiswa yang gugur di Kampus Trisakti diumumkan. Pengumuman itu berlangsung dramatis dan mencekam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun