Mohon tunggu...
Arvin Winata
Arvin Winata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya suka mi ayam.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengatasi Pembelajaran Melalui Presentasi Siswa yang Kurang Efektif

13 Mei 2023   05:00 Diperbarui: 13 Mei 2023   04:57 1379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Guru perlu memberikan evaluasi yang konstruktif dan mendalam setelah setiap presentasi. Evaluasi ini harus mencakup poin-poin positif dalam presentasi siswa, serta hal-hal yang perlu diperbaiki. Guru dapat memberikan umpan balik secara lisan atau tertulis, dengan menekankan aspek-aspek yang perlu diperhatikan seperti kejelasan, struktur, penggunaan visual, dan penguasaan materi. Dengan memberikan umpan balik yang mendalam, siswa akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kekuatan dan kelemahan mereka, dan dapat melakukan koreksi di masa depan.

Membiasakan diri dengan presentasi itu penting bagi siswa. Karena presentasi akan dibutuhkan untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Sebagus bagusnya ide jika tidak terpresentasikan dengan baik maka akan tidak berguna ide tersebut. Belajar presentasi di sekolah adalah momentum untuk belajar bagaimana cara menyampaikan informasi di depan umum. Pembelajaran melalui presentasi siswa di kelas memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan keterampilan komunikasi, pemahaman materi, dan kepercayaan diri siswa. 

Sudah menjadi tugas seorang guru untuk membimbing para siswanya untuk dapat menyampaikan informasi secara gamblang. Karena bisa jadi kemampuan presentasi yang para guru asah pada diri peserta didik kita suatu saat akan mendatangkan manfaat yang besar bagi diri siswa itu sendiri, bagi karirnya, pendidikannya, bahkan kehidupannya dimasa depan. Untuk dapat menunjukkan prosesnya bisa dimulai dengan mengajarkan melalui cara yang sederhana lalu bertahap hingga yang kompleks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun