Mohon tunggu...
Etal Douw
Etal Douw Mohon Tunggu... -

Anak Dari Lereng Pogogul

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Haji Murad dan Haji Murad Husain

20 November 2013   11:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:54 1770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh: Etal Douw

Maksud tulisan ini ingin melihat dua manusia yang sama nama, tapi berbeda tempat kelahiran dan juga berbeda prilaku dalam memahami hidup (tindak-tanduk) dimata banyak orang.

Dalam Novel yang di tulis Leo Tolstoy berjudul “Haji Murad”, digambarkan tentang kisah hidup Haji Murad seorang pejuang Muslim Checnya. Novel tersebut terbit setelah dua tahun kematian Leo Tolstoy, 1912. dongeng moral yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh Fahmy Yamani 2013 menarik untuk dibaca, karena Haji Murad dianggap musuh paling menakutkan dan terkenal garang serta gagah berani dalam melawan kekaisaran Rusia yang menindas.

Samar-samar teringat nama yang hampir mirip tapi berbeda prilakunya dalam memperlakukan masyarakat miskin. Tepatanya di ujung Sulawesi Tengah bagian Timur, taipan sawit asal Toraja yang telah lama bermukim di kota Luwuk, juga biasa di panggil Haji Murad Husain. Sepak terjangnya cukup baik di hadapan pemerintah lokal yang doyan sogokan. berbeda dihadapan petani miskin, Haji Murad sapaan akrab petani Toili, dianggap sebagai manusia tanpa rasa takut untuk merampas tanah dan penghisap tenaga kerja dalam usaha sawitnya yang di beri nama PT. Kurnia Luwuk Sejati.

Kita Mulai dari Haji Murad dalam tulisan yang dibuat oleh Leo Tolstoy. Haji Murad Dilahirkan di Tselmes, aoul kecil, memiliki tiga orang saudara angkat yang bernama Abununstal Khan, Oesman Umma Khan dan Bulatch Khan. Kedekatan tersebut dimulai sejak ibu kandung Haji Murad menyusui Khan tertua yang disebutkan pertama. Kehidupan Haji Murad sangat senang dan serba berkecukupan serta tinggal di istana, tetapi karena sebagai seorang Muslim dan mendapatkan fatwa dari Mullah (Imam dalam Istilah islam) untuk melawan kekaisaran Rusia yang dipimpin oleh Nicolas yang terus mendesak untuk mengambil alih wilayah Checnya dari orang Tar-tar. Olehnya Kazi Mullah (1794-1832) menyerukan perang suci melawan Rusia.

Serangan Rusia selalu bisa digagalkan oleh pasukan Checnya yang dipimpin oleh Haji Murad, sehingga tidak heran jika kekaisaran Rusia ngotot untuk menangkapnya hidup atau mati sang pimpinan yang gagah berani. Selain itu, kemampuan untuk bergerilya yang dimiliki oleh Haji Murad, memaksa kaisar Rusia untuk menerapkan strategi agar seluruh hutan di babat untuk mengecilkan wilayah musuh. Dalam sekejap, ribuan hektar hutan di musnahkan untuk memperkecil ruang gerak pasukan Checnya.

Berbeda dengan pengalaman di Sulawesi Tengah, letaknya di kota Luwuk, Kabupaten Banggai tinggal seorang yang bisa dikatakan paling kaya di Sulawesi Tengah, Namanya Haji Murad Husain, tapi para petani di kecamatan Toili memanggilnya dengan nama Haji Murad. Kedatangannya di Sulawesi Tengah di mulai dengan cerita rumor yang dituturkan oleh sesepu adat yang telah mengenalnya cukup lama. Ceritanya begini; Tahun 1970-an Haji Murad adalah tentara aktif, memiliki usaha cukup besar, yaitu rentenir pembeli kelapa dalam, di perkirakan pemilik gudang kelapa/kopra terbesar di Kendari, Sulawesi Tenggara. Tapi usahanya bangkrut karena musibah kebakaran menimpa semua gudangya, berhenti disini kisah di Kendari. Dengan sisah duit yang dia miliki, Haji Murad berlayar dengan kapal laut dan di jemput oleh polisi setempat, mengawalnya untuk melakukan bisnis baru di kota tersebut, yaitu menjadi membeli kopra/kelapa. Disinilah usahanya kembali hidup dan resmi meninggalkan ketentaraanya dan menjadi pengusaha baru.

Dengan bendera (istilah untuk perusahaan) PT. Kurnia, Haji Murad mulai mendapatkan proyek pembangunan jalan Trans Sulawesi dan proyek penebangan hutan. Tidak heran, jika dikaitkan dengan cerita orang tua di kota Luwuk bahwa Haji Murad adalah mantan serdadu. maka di Indonesia para serdadu sangat lumrah bermain bisnis, baik bisnis hutan hingga bisnis keamanan. Ada yang perlu di catat, bahwa hampir semua orang kaya baik di Indonesia dan khususnya di Sulawesi Tengah pasti memiliki bisnis hutan.

Tahun 1990-an, ketika PT. Kurnia menjadi PT. Kurnia Luwuk Sejati, mendapatkan Hak Guna Usaha seluas 6.010 Ha di dataran Toili, HGU ini untuk komoditas sawit dan kakao dengan pola plasma, tetapi belakangan plasma kakao milik rakyat transmigrasi di gusur pada malam hari di bawa pengawalan aparat setempat. Alasannya tanah HGU adalah miliknya, walaupun masyarakat transmigrasi memiliki sertifikat hak milik. Celaka! Kenapa? Karena kedudukan sertifikat Hak Milik menjadi tidak berarti dan lemah di hadapan Hak Guna Usaha, apalagi dibantu dengan pengawalan aparat kepolisian setempat, petani yang miskin semakin di intimidasi dan di kriminalisasi karena melawan atau menyerobot HGU.

Anehnya, seorang Menteri yang bergelar Doktor seperti Zulkifli Hasan yang setiap saat bicaranya “jika ada yang merusak hutan” akan di hukum seberat-beratnya. Tapi laporan warga Toili dan mata telanjangnya telah melihat kerusakan hutan di Kabupaten Banggai khususnya Suaka Margasatwa Bangkiriang tapi malah asyik memeluk musuh penjaga hutan sekelas Haji Murad jika bertandang ke kota Luwuk.

Mungkin cerita Haji Murad versi Kabupaten Banggai dalam sebuah pertemuan dengan warga, begini kata Haji Murad Husain. Saya pernah jadi Menteri Kehutanan walau hanyadua jam, waktu itu saya di undang oleh Menteri Kehutanan karena ada laporan warga, katanya saya merusak hutan. Maka sesampinya saya di kementrian malahan saya di suruh duduk di kursi menteri kehutanan selama dua Jam, itulah pengalaman saya menjadi menteri kehutanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun