Mohon tunggu...
Arum Dwi Astuti
Arum Dwi Astuti Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa di Universitas Negeri Semarang Prodi PGSD Angkatan 2023

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Sambil Bermain: Drama sebagai Media Efektif Tanamkan Nilai Sosial pada Anak

6 Desember 2024   20:21 Diperbarui: 6 Desember 2024   20:56 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

5. Belajar Mengambil Keputusan

       Dalam sebuah drama, seringkali terdapat konflik atau dilema yang harus dihadapi oleh karakter. Anak-anak yang memerankan karakter tersebut akan diajak untuk berpikir kritis dan mencari solusi terbaik. Mereka harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti konsekuensi dari setiap pilihan, perasaan orang lain, dan nilai-nilai yang mereka yakini. Proses pengambilan keputusan ini akan membantu anak-anak mengembangkan kemampuan berpikir analitis dan keterampilan pemecahan masalah.

        Drama bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi wadah bagi kita untuk menanamkan nilai-nilai luhur. Melalui cerita yang disajikan, anak-anak dapat belajar tentang banyak nilai sosial. Beberapa nilai sosial yang dapat ditanamkan melalui drama yaitu:

1. Kasih Sayang

         Drama mampu menyajikan berbagai bentuk kasih sayang dalam hubungan antarmanusia. Melalui peran yang dimainkan, anak-anak dapat memahami arti kasih sayang seorang ibu kepada anaknya, persahabatan yang tulus antara teman sebaya, atau cinta yang tumbuh antara dua orang.

       Misalnya, dalam sebuah drama tentang keluarga, anak-anak dapat melihat bagaimana orang tua menunjukkan kasih sayangnya melalui tindakan sehari-hari, seperti memasak, mengantar sekolah, atau memberikan pelukan. Pengalaman ini membantu anak-anak menghargai kasih sayang yang mereka terima dan mendorong mereka untuk menunjukkan kasih sayang kepada orang lain.

2. Toleransi

        Drama dapat menjadi wadah yang aman bagi anak-anak untuk berinteraksi dengan karakter yang memiliki latar belakang, budaya, dan pandangan yang berbeda-beda. Dengan memerankan karakter-karakter tersebut, anak-anak belajar untuk menghargai perbedaan dan memahami bahwa setiap orang memiliki keunikannya sendiri. Misalnya, dalam sebuah drama tentang keberagaman budaya, anak-anak dapat berperan sebagai anak-anak dari berbagai negara dengan kebiasaan dan bahasa yang berbeda. Melalui pengalaman ini, mereka akan belajar untuk menghargai kekayaan budaya dan menghindari sikap diskriminasi.

3. Kerjasama

        Drama adalah bentuk seni kolaboratif yang membutuhkan kerja sama dari semua anggota tim. Mulai dari penulis naskah, sutradara, pemain, hingga kru produksi, setiap orang memiliki peran penting dalam menyukseskan sebuah pertunjukan.

        Melalui drama, anak-anak belajar untuk berbagi tugas, mendengarkan pendapat orang lain, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Mereka juga belajar untuk mengatasi konflik dan menemukan solusi bersama. Keterampilan kerjasama ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, di tempat kerja, maupun dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun