Mohon tunggu...
Muhammad Azry Zulfiqar
Muhammad Azry Zulfiqar Mohon Tunggu... Ilustrator - Independent Writer

Coffee, Fee, Fee muhammadazry34@gmail.com Blog: https://horotero.wordpress.com/ Bekerja dan mencuri waktu berselingkuh dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Darurat Membaca yang Parah

5 Februari 2021   13:48 Diperbarui: 5 Februari 2021   15:45 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/photo/selective-focus-photography-of-woman-holding-book-373465/

Zaman saat kuliah sampai saat ini kerja, tentunya sudah ada grup whatsapp bukan? apalagi ketika sedang menginfokan sesuatu dan menerima informasi seperti jam mata kuliah, kabar mengajar dosen, urusan pekerjaan dan laporan kerja. Semua informasi itu penting dan harus akurat supaya tidak terjadi miskomunikasi.

Namun sepengalaman menjadi member grup whatsapp, ada-ada saja tingkah laku membernya seperti miskomunikasi ketika informasi yang sudah diberikan cukup sangat jelas.

Kemudian yang lebih parahnya lagi seperti bertanya lagi dan lagi ketika informasi sudah dirasa sangat jelas. Apakah Mereka tidak membaca? salah membaca?  atau malas membaca. Yang terakhir alasannya mungkin tepat yaitu malas membaca.

Banyak drama-drama kecil di akun belanja online alias online shop yang menjadi bumbu-bumbu komedi namun terasa sangat mengesalkan jika Anda menjadi seller yang menghadapi buyer-buyer lucu alias agak malas membaca.

Ketika informasi dan deskripsi produk sudah disajikan, Mereka tak membaca deskripsi dan langsung melakukan pembelian alhasil ada yang merasa 'tertipu' dan merasa tidak sesuai.

Padahal sekali lagi, ini merupakan perhatian khusus untuk para pembeli dan konsumen agar patuh membaca demi kenyamanannya berbelanja. Apakah sudah merasa yakin dengan tidak membaca lalu bisa langsung mengharapkan pesanan yang sesuai?

Start up e-commerce menyediakan fitur deskripsi untuk keterangan pembeli. Jadi ketika penjual sudah menuliskan deskripsi dengan tepat maka ada baiknya bijak dan baca. Mengapa? supaya tidak bertanya-tanya lagi dan memastikan informasi jelas sesuai barang yang akan dipesan.

Kemudian contoh selanjutnya sering Kita temui juga di-review aplikasi playstore yang sebenarnya mengocok perut. Kadang mereka mengunduh aplikasi namun tidak membacanya terlebih dahulu yang padahal tidak bisa Anda hanya melihat tampilan aplikasinya saja. Lagi-lagi Mereka merasa aplikasinya tidak sesuai dan berujung rating kecil yang kadang merugikan developer dan aplikasinya.

Saat bermedia sosial juga banyak contoh-contoh yang seakan tertipu oleh foto postingan sebelum membaca captionnya. Miskomunikasi dan kesalahpahaman itu kadang berbahaya terutama ketika Anda berselancar di Internet. Karena informasi yang benar bisa langsung berubah 180 derajat jika Anda tak memahaminya. Sebenarnya ini contoh yang agak konyol karena langsung mengandalkan pengamatan saja namun tidak membaca.

Ketika di lingkungan birokrasi dan administrasi, budayakan membaca agar Anda tidak selalu banyak bertanya. Terkadang informasi pengumuman didiamkan seakan tak berarti dan hanya mengandalkan bertanya. Jika ditilik sebenarnya pengumuman sudah dibuat sejelas-jelasnya.

Memang sih bertanya itu baik karena ada pepatah mengatakan "malu bertanya sesat di jalan" dan memang benar. Tetapi itu pun jika informasi dan narasumber kurang jelas atau 'menyesatkan' namun jika informasi sudah jelas dan tidak mau membaca? inilah masalahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun