Mohon tunggu...
Artiya Setiyaningrum
Artiya Setiyaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ada

Jadilah lebih baik dari hari sebelumnya ✨

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Sosial Sebagai Sarana Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

29 Januari 2022   05:00 Diperbarui: 29 Januari 2022   05:04 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pada awal Maret tahun2020 , kasus Covid-19 mulai masuk ke Indonesia dan terus menyebar ke seluruh wilayah Indonesia. Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 (Coronavirus) Penyakit ini pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok pada bulan Desember 2019 yang menyebar ke seluruh dunia khususnya Indonesia. Adanya Covid-19 yang masih bertahan di Indonesia sehingga sangat berpengaruh dalam aktivitas masyarakat salah satunya pada bidang Pendidkan.

Sampai saat ini pandemi covid-19 masih belum usai sehingga Perguruan Tinggi baik Negri atau Swasta diharuskan tetap melaukan pembelajaran. Sehingga mahasiswa harus bisa beradaptasi dengan pembelajaran online yang diberikan oleh kampus dan di wajibkan dari pemerintah.

Salah satunya kampus Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yang menggunakan pembelajaran online dengan media sosial seperti : Zoom, G-meet, Google Classrom, Google Drive, YouTbe, Discord, E-Learning atau yang sekarang diganti dengan Lensa Unisa dan masih banyak lagi media yang digunakan. Adanya pandemi Covid-19 dapat mengembangkan media sosial untuk pembelajaran yang semakin berkembang pesat.

Pada pembelajaran daring seperti ini ada beberapa sisi positif dan sisi negatif. Untuk sisi positifnya pembelajaran daring dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja ketika waktu pembelajaran dimulai. Hal ini dapat mengurangi kerumunan sehingga dapat menurunkan penularan Covid-9 dan tetap mematuhi protokol kesehatan untuk tidak bertatap muka langsung.

Dengan pembelajaran daring seperti ini mahasiswa tidak harus hadir ke kampus untuk melakukan perkuliahan, karena dapat di pelajari secara mandiri dirumah. Bagi dosen sendiri pembelajaran daring seperti ini bisa memudahkan dosen untuk memberikan materi pembelajaran kepada mahasiswa, dosen bisa memantau hasil yang dikerjakan oleh mahasiswa, karena dengan adanya pembelajaran daring seperti ini mahasiswa meninggalkan jejak digital sehingga mudah untuk di pantau oleh dosen.

Ada beberapa sisi negatif dari pembelajaran daring seperti ini, biasanya saat dilakukan zoom banyak mahasiswa yang ketiduran saat dosen menyampaikan materi ada beberapa mahasiswa yang sulit memahami materi, kadang mahasiswa mengikuti presensi tetapi tidak mengikuti pembelajaran sampai akhir hanya diawal saja.

Dengan pembelajaran daring juga berdampak negatif bagi dosen karena dosen tidak bisa memantau langsung satu persatu mahasiswa. Dosen juga sulit untuk memberikan nilai kepada mahasiswa. Masalah yang paling mengganggu mengenai pembelajaran online yaitu keterbatasan sinyal di beberapa daerah karena tidak semua mahasiswa berasal dari kota saja tetapi dari desa bahkan ada yang dari pedalaman yang masih susah sekali dengan sinyal.

Dengan adanya sisi negatif tersebut, pemerintah memberikan kuota internet gratis kepada seluruh mahasiswa untuk memudahkan pembelajaran daring/online salah satunya dari kemendikbud dan berlomba lomba untuk meningkatkan pembelajaran daring agar tercapai dengan maksimal.

Kampus Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta juga memberikan bantuan kuota gratis kepada mahasiswa setiap satu bulan sekali. Hal ini sangat membantu para mahasiswa yang memiliki keterbatasan dalam membeli kuota intenet.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun