Mohon tunggu...
artika aulia citra
artika aulia citra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dukungan Orangtua sebagai Faktor Penting dalam Meningkatkan Prestasi Anak Tunanetra di Sekolah Inklusi

4 Juni 2023   11:31 Diperbarui: 4 Juni 2023   11:49 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstrak:

Artikel ini membahas tentang pentingnya dukungan orangtua terhadap prestasi anak tunanetra di sekolah inklusi. Penelitian ini dilakukan untuk menggali hubungan antara dukungan orangtua dan prestasi akademik anak tunanetra dalam konteks pendidikan inklusif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial yang diberikan oleh orangtua memiliki peran penting dalam meningkatkan prestasi anak tunanetra di sekolah inklusi. Bentuk dukungan sosial orangtua meliputi dukungan emosional, penghargaan, instrumental, dan informatif. Dengan adanya dukungan orangtua yang kuat, anak tunanetra mampu mengatasi berbagai hambatan dan mencapai prestasi yang tinggi di lingkungan pendidikan inklusif.

Kata Kunci: dukungan orangtua, anak tunanetra, sekolah inklusi, prestasi akademik, pendidikan inklusif

Pendahuluan:

Anak tunanetra merupakan anak yang memiliki kebutuhan khusus dalam pendidikan. Dalam konteks pendidikan inklusif, dukungan orangtua menjadi faktor yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi anak tunanetra di sekolah inklusi. Dukungan orangtua dimulai dari penerimaan terhadap anak, dan jika sudah ada penerimaan, maka dukungan akan terus diberikan untuk mendukung keberhasilan anak. Artikel ini akan menjelaskan tentang pentingnya dukungan orangtua dalam meningkatkan prestasi anak tunanetra di sekolah inklusi.

Pembahasan:

Dalam konteks penelitian ini, subjek responden adalah seorang anak tunanetra berusia 4 tahun yang menjadi bagian dari pendidikan inklusif. Meskipun tidak ada taman kanak-kanak khusus untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus, orangtuanya memilih untuk menyekolahkan anaknya di taman kanak-kanak biasa yang dekat dengan rumah. Keputusan ini menunjukkan upaya orangtua dalam memasukkan anak mereka ke dalam lingkungan pendidikan yang inklusif. Anak tunanetra tersebut juga diikutsertakan dalam berbagai lomba antar taman kanak-kanak dan berhasil meraih juara 1 dalam lomba bernyanyi. Prestasi ini menunjukkan bahwa anak tersebut memiliki kemampuan dan potensi yang luar biasa, meskipun menghadapi tantangan dalam hal penglihatan. Selanjutnya, seorang dosen di jurusan pendidikan luar biasa melihat potensi anak tersebut dan merekomendasikan agar anak tersebut bersekolah di SDN 09 Koto Lua. Hal ini menunjukkan pengakuan terhadap potensi anak tunanetra dalam konteks pendidikan inklusif.

Kisah anak tunanetra ini menggambarkan keberhasilan pendidikan inklusif dalam mendukung anak-anak dengan kebutuhan khusus untuk mencapai prestasi yang tinggi. Dalam sekolah inklusi, anak tunanetra diberi kesempatan untuk belajar bersama dengan anak-anak tanpa kebutuhan khusus. Mereka menerima dukungan tambahan yang sesuai, seperti guru pendamping atau alat bantu, untuk memastikan bahwa mereka dapat mengakses kurikulum dan belajar dengan baik. Melalui partisipasi dalam berbagai lomba dan pencapaian prestasi, anak tunanetra tersebut menunjukkan bahwa mereka mampu mengatasi tantangan dan mencapai keberhasilan di lingkungan pendidikan inklusif. Prestasi ini juga mencerminkan pentingnya dukungan orangtua dalam mendukung pendidikan anak tunanetra.

Dalam pendidikan inklusif, orangtua memainkan peran penting dalam memberikan dukungan emosional, penghargaan, instrumental, dan informatif kepada anak tunanetra. Dukungan ini mencakup penerimaan terhadap anak, pemilihan sekolah yang sesuai, partisipasi aktif dalam kegiatan sekolah, dan pembangunan kerjasama dengan guru dan staf pendidikan. Melalui kolaborasi antara orangtua, sekolah, dan masyarakat, anak tunanetra dapat merasa diterima, didukung, dan memiliki kesempatan yang sama dalam mengembangkan potensi dan mencapai prestasi di sekolah inklusi. Dukungan orangtua menjadi faktor penting dalam meningkatkan prestasi anak tunanetra dan menciptakan lingkungan pendidikan inklusif yang inklusif dan suportif.

Dalam konteks pendidikan inklusif, beberapa teori yang mendasari sistem sekolah inklusi yang menerima anak tunanetra antara lain adalah:

  • Teori Keterlibatan Sosial: Teori ini menyatakan bahwa individu yang terlibat secara sosial memiliki peluang yang lebih besar untuk berkembang dan mencapai tujuan mereka. Dalam konteks pendidikan inklusif, hal ini berarti bahwa anak tunanetra perlu terlibat secara sosial di lingkungan pendidikan mereka agar dapat mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka. Dukungan orangtua dalam memfasilitasi interaksi sosial anak tunanetra dengan teman sebaya dan lingkungan sekolah sangat penting dalam memperkuat keterlibatan sosial mereka.
  • Teori Pembelajaran Kolaboratif: Teori ini menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam pembelajaran. Dalam konteks pendidikan inklusif, anak tunanetra perlu diberi kesempatan untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam lingkungan pendidikan mereka agar dapat belajar secara efektif. Dukungan orangtua dalam mendorong anak tunanetra untuk terlibat dalam kegiatan kolaboratif, seperti proyek kelompok atau diskusi, dapat memperluas peluang mereka untuk belajar dan bertumbuh.
  • Teori Keterampilan Hidup: Teori ini mengemukakan bahwa siswa harus dilengkapi dengan keterampilan hidup yang diperlukan untuk sukses dalam kehidupan. Dalam konteks pendidikan inklusif, anak tunanetra perlu dilatih dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, termasuk keterampilan sosial, keterampilan mandiri, dan keterampilan akademik. Dukungan orangtua dalam membantu anak tunanetra mengembangkan keterampilan ini secara aktif dapat meningkatkan prestasi mereka di sekolah inklusi.
  • Teori Kesetaraan: Teori ini menyatakan bahwa setiap individu memiliki hak yang sama untuk kesempatan dan akses yang sama. Dalam konteks pendidikan inklusif, anak tunanetra harus memiliki akses yang sama ke lingkungan pendidikan dan peluang yang sama untuk belajar dan berkembang. Dukungan orangtua dalam memperjuangkan hak-hak anak tunanetra, memastikan kesetaraan dalam pendidikan, dan membangun kerjasama dengan pihak sekolah sangat penting dalam menciptakan lingkungan inklusif yang mendukung prestasi anak tunanetra.

Dukungan orangtua terhadap prestasi anak tunanetra di sekolah inklusi memiliki peran yang penting. Melalui penerimaan, dorongan, dan keterlibatan aktif dalam pendidikan anak, orangtua dapat membangun lingkungan yang mendukung dan memfasilitasi perkembangan anak tunanetra. Artikel ini menggarisbawahi pentingnya dukungan sosial yang diberikan oleh orangtua, baik secara emosional, penghargaan, instrumental, maupun informatif. Dengan adanya dukungan yang kuat, anak tunanetra dapat mengatasi hambatan dan mencapai prestasi yang tinggi dalam lingkungan pendidikan inklusif. Oleh karena itu, kolaborasi antara orangtua, sekolah, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan memberikan dukungan yang konsisten bagi anak tunanetra. Dengan demikian, anak tunanetra dapat merasa diterima, didukung, dan memiliki kesempatan yang sama dalam mengembangkan potensi dan mencapai prestasi di sekolah inklusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun