Dakwah seringkali dikaitkan dengan aktivitas ceramah atau khutbah di masjid, padahal maknanya jauh lebih luas. Secara sederhana, dakwah berarti mengajak orang lain menuju kebaikan, baik melalui lisan, perbuatan, maupun tulisan. Dalam kehidupan bermasyarakat, prinsip dakwah sangat relevan untuk menciptakan lingkungan yang harmonis, toleran, dan saling peduli.
Salah satu prinsip penting dalam dakwah adalah bil hikmah, atau menyampaikan pesan dengan penuh kebijaksanaan. Dalam masyarakat yang majemuk, cara menyampaikan nilai-nilai agama harus dilakukan dengan halus dan penuh pengertian. Misalnya, ketika melihat tetangga yang belum menunaikan ibadah secara rutin, alih-alih menegur secara kasar, kita bisa memberi contoh melalui tindakan baik dan mengajak dengan cara yang lembut. Kebijaksanaan ini menunjukkan bahwa dakwah bukan soal menghakimi, melainkan soal menginspirasi.
Prinsip selanjutnya adalah mau'izhah hasanah, yakni memberi nasihat yang baik. Dalam kehidupan sehari-hari, ini bisa diwujudkan dalam bentuk ajakan yang membangun, bukan merendahkan. Memberi masukan kepada teman tentang pentingnya kejujuran, atau mengingatkan saudara agar tidak menyebar gosip, juga termasuk bentuk dakwah. Yang penting, cara penyampaiannya tidak menyakiti, melainkan menumbuhkan kesadaran.
Selain itu, ada prinsip mujadalah billati hiya ahsan, atau berdiskusi dengan cara yang terbaik. Dalam bermasyarakat, tentu akan ada perbedaan pandangan, termasuk soal agama. Prinsip ini mengajarkan kita untuk tetap menghargai pendapat orang lain dan menyampaikan argumen dengan sopan. Menghindari debat dan saling menghina adalah bagian dari etika berdakwah yang harus dijaga. Dalam era media sosial seperti sekarang, prinsip ini sangat penting agar kita tidak mudah terpancing emosi dalam berdiskusi.
Dakwah juga bisa dilakukan melalui keteladanan. Terkadang, perbuatan lebih kuat daripada kata-kata. Menjadi pribadi yang jujur, amanah, dan ringan tangan membantu sesama adalah wujud dakwah nyata. Ketika seseorang melihat kita konsisten dalam kebaikan, tanpa diminta pun mereka bisa terinspirasi. Itulah mengapa Rasulullah dikenal sebagai dai terbaik karena akhlaknya yang mulia.
Dalam masyarakat modern yang penuh tantangan, penerapan prinsip-prinsip dakwah harus disesuaikan dengan konteks. Perlu adanya pendekatan yang inklusif, menghargai perbedaan, serta mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Tujuan akhirnya bukan hanya mengajak orang lain pada ajaran Islam, tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih beradab, damai, dan saling menghargai.
Dengan menjadikan dakwah sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, kita tidak hanya menjalankan kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi dalam membentuk lingkungan yang lebih baik. Dakwah bukan hanya tugas ustaz di mimbar, tapi tugas setiap Muslim dalam setiap interaksi sosialnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI