Seniman Berejong Suarakan Sukacita dan Harapan untuk Pemimpin Baru di Bengkulu Utara Expo 2025
Bengkulu Utara - Suasana malam di panggung Pertunjukan Berejong Music Tradisional Festival Bengkulu Utara Expo 2025 mendadak penuh haru, emosi dan semangat ketika para seniman berejong tampil spontan menyanyikan lirik-lirik rejong.
Dengan nada khas yang syahdu sekaligus dengan senandung yang penuh semangat, mereka melantunkan ungkapan sukacita atas hadirnya pemimpin baru, Ari Septia Adinata, yang mereka sebut dalam syair-syair penuh makna dan sukacita.
Lirik-lirik rejong yang mengalun bukan sekadar nyanyian, melainkan doa dan harapan. "Kami titipkan harapan untuk Bengkulu Utara yang lebih maju, lebih sejahtera, Makmur dan penuh persaudaraan," demikian pesan yang tersirat dalam bait-bait lagu yang dinyanyikan penuh penghayatan.
Suasana kian magis karena pertunjukan berejong ini terjadi di akhir penutupan malam pertama Expo 2025, tepat ketika rintik hujan turun membasahi bumi. Alih-alih surut, semangat para seniman dan penonton justru semakin berkobar meski hujan semakin lebat membasahi alun-alun kota arga makmur. Hujan yang menetes seakan menjadi penyatu, memberi nuansa sakral dan menggetarkan hati bagi siapa pun yang menyaksikan.
Bagi sebagian seniman, kesempatan ini terasa begitu bersejarah. Mereka mengaku baru pertama kalinya merasakan tampil di panggung besar pada sebuah acara daerah yang megah, di mana seni berejong-warisan budaya yang selama ini tumbuh di tengah masyarakat-mendapat ruang untuk bersinar. Selama ini, para seniman hanya terbiasa berkegiatan seni di desa, di sanggar-sanggar kecil, atau sekadar mengisi acara bimbang dan hajatan pernikahan.
"Kami sangat bangga, inilah panggung yang tak pernah kami bayangkan sebelumnya. Berejong biasanya hanya terdengar di desa atau pesta pernikahan, tapi malam ini bisa kami pentaskan di panggung besar daerah. Rasanya luar biasa," ujar salah seorang pelaku seni dengan mata berbinar.
Tepuk tangan dan sorak sorai penonton menambah kehangatan suasana. Seorang penonton, Siti Rahma (37), tak kuasa menyembunyikan rasa harunya. "Saya merinding mendengar berejong dinyanyikan di panggung sebesar ini. Apalagi diiringi hujan, suasananya begitu menyentuh. Saya merasa ini tanda baik untuk Bengkulu Utara," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Maestro Berejong Bengkulu Utara, Haristian Menurutnya, momentum ini menjadi bukti nyata bahwa tradisi lokal memiliki tempat penting dalam pembangunan daerah. "Berejong adalah identitas kita. Dengan tampil di Expo 2025, seni ini tidak hanya menjadi warisan, tetapi juga simbol kebersamaan masyarakat. Semoga pemimpin baru bisa terus memberi ruang bagi budaya lokal," katanya.
Pukul, 00. Wib sudah tengah malam seakan tak menghentikan nyanyian demi nyanyian senandung Berejong yang dibawakan secara bergantian, Tampilan berejong spontan ini seolah menjadi penegas bahwa seni tradisi tetap hidup, relevan, dan mampu menjadi jembatan aspirasi masyarakat. Seniman berharap, dengan dukungan pemimpin baru, Bengkulu Utara akan semakin dikenal tidak hanya karena kekayaan alamnya, tetapi juga kekuatan budayanya.
"Rejong adalah suara rakyat. Semoga melalui seni, pesan kami bisa sampai, dan Bengkulu Utara semakin maju di bawah kepemimpinan baru," ungkap salah satu seniman usai pertunjukan.