Mohon tunggu...
Arsy Elia
Arsy Elia Mohon Tunggu... Freelancer - Sharing

H

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sebuah Investasi Berjalan (Pendidikan Insight)

31 Maret 2020   23:21 Diperbarui: 10 April 2020   17:27 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebagian orang mengenal investasi sebagai sesuatu hal yang dikorbankan/diberikan dengan tujuan memperoleh hal yang lebih baik kedepannya, seperti sebuah keuntungan. Dalam banyak hal, investasi tidak hanya tentang uang. Cangkupan lebih luas, investasi dapat berupa sebuah pendidikan, attitude, sistem, ataupun teknologi.

Baru-baru ini, ada pandangan baru yang saya peroleh setelah membaca buku berjudul “Mengembangkan Ruang Baca” oleh John Wood. Bercerita tentang perjalanan sebuah organisasi non profit, Room to Read, yang menyadari pentingnya pendidikan, kesetaraan gender, dan sebuah kesempatan. Hingga terciptalah sebuah aksi pembangunan perpustakaan dan sekolah di negara-negara berkembang seperti Bangladesh, Nepal, wilayah Afrika, dll.

Tingkat pendidikan faktanya dapat meningkatkan perekonomian dan memberikan kemajuan pada sebuah negara. Melalui pendidikan, secara tidak langsung meningkatkan kapabilitas seorang manusia untuk berfikir dan bertindak. Pantas, anggaran yang diberikan negara untuk memajukan pendidikan tidaklah sedikit. 

Program Wajib Belajar merupakan program pendidikan yang sudah lama dilaksanakan, dimulai dengan wajib belajar 6 tahun, 9 tahun, dan yang terbaru 12 tahun (Tahun 2015). Program tersebut memberikan kesempatan untuk semua anak Indonesia setidaknya lulus pendidikan hingga jenjang SMA/SMK.

Layaknya investasi dalam pasar saham, apa yang diberikan saat ini belum tentu membuahkan hasil pada saat ini pula. Ada sebuah proses dan perjalanan waktu. Program belajar yang dirancang oleh pemerintah terlihat demikian. Pada tahap ini, ketika para remaja lulus jenjang SMA/SMK, telah terbentuk kesadaran, kedewasaan, dan pola pikir yang baik pada masing-masing individu dibandingkan apabila mereka hanya tamat SD atau SMP. Selain itu, keberadaan beasiswa dari perusahaan swasta ataupun pemerintah akhirnya menarik minat beberapa lulusan SMA & SMK untuk meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi.

SDM Indonesia yang maju dan kompetitif saat ini tidak terlepas dari hasil sebuah proses Program Wajib Belajar yang mulai kita rasakan beberapa tahun setelahnya. Bahkan, keberadaan program LPDP dan kerja sama beasiswa antara Indonesia dan negara luar membawa perubahan yang signifikan terhadap pertumbuhan dunia kerja dan bisnis di Indonesia. 

Walau tidak 100% pertumbuhan itu akibat variabel pendidikan. Diversifikasi dan hal baru mulai tercipta, para alumni luar negeri mulai mengembangkan diri di Indonesia, membawa apa yang mereka lihat, pelajari, dan dapatkan ke Indonesia. Contoh kasusnya saja seperti keberadaan website belanja online, ojek online, sistem pendanaan online, ataupun perkembangan Indonesia kearah IT dan digitalisasi.

Oleh karena itu, perencanaan bukan hanya sebuah rencana yang tinggal dieksekusi. Tetapi perencanaan adalah sebuah investasi ke dalam bentuk eksekusi dengan proyeksi jangka panjang. Orang tua merencanakan masa depan anaknya dengan bekal pendidikan dan lingkungan yang positif, perusahaan merencanakan pertumbuhan bisnis dengan SDM yang unggul, pemerintah merencakan kondisi perekonomian dan ketahanan negara melalui program-program yang dieksekusinya. Semua tidak harus dirasakan dampaknya saat ini, tapi lihatlah ketika prosesnya berlangsung, perubahan terjadi, dan tidak ada kata akhir ketika investasi itu menguntungkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun