Opini: Dampak Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19

Oleh: Arsyadana aulia'u rahma (Mahasiswa BK Universitas Negeri Surabaya)

OPINI- Awal tahun 2020 menjadi awal menyebarnya virus covid19,atau umumnya disebut dengan virus corona. Tidak hanya di Indonesia saja seluruh dunia pun gencar dengan adanya virus covid19,ini menjadi masalah yang besar. Hampir semua aspek kehidupan berubah secara drastis,semakin hari semakin mengkhawatirkan semakin mencekam dan semakin mendebarkan seluruh pelosok negeri. Bagaimana tidak? Angka kematian yang disebabkan virus ini melonjak tinggi di berbagai negara tidak hanya di Indonesia saja,Amerika,Brazil,India,Meksiko,Peru dan masih ada banyak lagi.

Dunia perekonomian lemah,hubungan sosial semakin menurun menyebabkan kurangnya interkasi dan kepedulian keoada sesama,akses ke luar negeri pun dibatasi. Seluruh dunia tengah merasakan dampak covid19 ini,terutama dalam dunia Pendidikan yang memunculkan istilah-istilah baru seperti yang kita tahu saat ini,daring salah satunya. Daring berarti 'Dalam Jaringan' istilah baru dari dalam dunia Pendidikan. Ya,salah satu kebijkan yang diterapkan pemerintah adalah dengan meliburkan aktivitas tatap muka disekolah diganti dengan system pembelajaran dirumah menggunakan teknologi dalam jaringan. Lembaga-lembaga Pendidikan menerapkan kebijakan yang telah diputuskan oleh pemerintah ini,tidak lain hal ini dilakukan sebagai upaya-upaya pencegahan penularan covid19. Hal ini berdampak besar dalam sektor Pendidikan,siswa dituntut belajar mandiri secara daring.

Pembelajaran daring merupaka system pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa seperti disekolah,tetapi ini dilakukan melalui internet. Sebuah tantangan besar juga bagi seorang karena dalam kondisi seperti ini mereka dituntut agar bisa mengelola pembelajaran inline sedemikian rupa guna mencapai tujuan pembelajaran siswa agar prosesnya dapat dipahami dan tidak membosankan tentunya. 

Bukan hanya itu saja,siswa pun diharuskan memiliki gadget sebagai sarana pembelajaran online,tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan. Factor utama yang umum adalah jaringan yang tidak memadai dan kebanyakan dari mereka tidak memiliki gadget,tantangan yang tidak hanya dihadapi oleh guru dan siswa saja namun orangtua juga. 

Orangtua harus mendampingi anak mereka terutama dikalangan TK dan SD untuk membimbing belajar online,yang mana realitanya banyak orangtua yang tidak paham mengenai penggunaan teknologi,jelas sekali ini menghambat keaktifan belajar siswa. Selain itu kurangnya interkasi siswa dan guru menjadi factor yang banyak terjadi. 

Dampaknya adalah siswa menjadi kurang paham akan materi yang diberikan oleh guru melalui gadget,bertanya pun apabila tidak bertemu secara langsung sangat sulit dipahami. Mereka hanya menerima soal tanpa penjelasan terlebih dahulu,tugas yang diberikan pun banyak,sementara waktu yang diberikan sangat singkat. Dengan kondisi seperti ini,bagaimana anak bisa belajar dengan baik. Tugas seorang ibu yang mulanya berkutat di dapur pun,menjadi turut andil dalam pembelajaran anaknya. Banyak sekali mendengar celotehan ibu-ibu yang sambat karena pembelajaran online,dan masih banyak lagi dampak yang dirasakan siswa siswi dimasa pandemic ini.

Itu semua adalah hanya sebagian dari dampak yang terjadi dimasa pandemic,masih banyak lagi yang terjadi namun dengan adanya ini kita harus bisa mengambil hikmahnya. Mungkin pandemic ini dating sebagai ujian yang harus kita lewati bersama-sama,mari kita semua Bersatu melawan pandemic ini dengan hati yang sabar dan jangan lupa untuk selalu mentaati aturan pemerintah dengan baik serta menjalankan prokes secara benar. Semoga kedepannya covid19 menghilang dan kita bisa beraktivitas seperti semula,Aamiin.